Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Dua Bulan Terakhir, Kasus Covid-19 di Sumsel dibawah 10 Kasus Per Hari

Dwi Apriani
01/11/2021 10:40
Dua Bulan Terakhir, Kasus Covid-19 di Sumsel dibawah 10 Kasus Per Hari
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy(MI/Dwi Apriani)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan mencatat sejak awal September hingga saat ini, kasus Covid-19 di wilayahnya terus melandai. Artinya selama dua bulan, penyebaran kasus Covid-19 di Sumsel dapat dikendalikan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Sumsel memang terus menurun, bahkan berkisar nol hingga 10 kasus saja per harinya. Pada 31 Oktober 2021 ini saja, hanya dua kasus bertambah.

Dengan begitu, kasus Covid-19 secara menyeluruh di Sumsel mencapai 59.868 kasus. "Memang melandainya kasus Covid-19 berdasarkan data rata-rata per hari berada di bawah angka sepuluh kasus perharinya. Bahkan kasus aktif harian hanya 0,15 persen jauh di bawah nasional. Perharinya penambahan kasus aktif sekarang berada di bawah 10 kasus, kata Lesty, Senin (1/11/2021).

Ia menerangkan, saat ini di wilayah Sumsel angka kesembuhan mencapai 56.729 orang dan angka kematian mencapai 3.068 orang. "Prokes kita masih fluktuatif. Banyak masyarakat yang mulai lalai prokes. Karena itu, kami meminta agar jangan karena Covid-19 turun angka penambahannya lantas membuat masyarakat menilai kita sudah bebas Covid-19. Kami harap masyarakat harus tetap tingkatkan prokes jangan sampai lengah," kata dia.

Lesty menerangkan untuk peta sebaran kasus Covid-19 di Sumsel tidak ada lagi daerah masuk zona oranye atau resiko sedang paparan Covid-19 sejak September lalu. Semua daerah kini zona kuning, bahkan Musi Banyuasin tercatat sudah masuk zona hijau.

"Dari seluruh wilayah Sumsel 16 daerah masuk zona kuning dan satu wilayah yakni Muba masuk kategori zona hijau atau bebas Covid-19. Saya minta masyarakat jangan terlalu euforia dan lalai menerapkan prokes ketat dengan keadaan kasus Covid-19 di Sumsel yang telah melandai," jelasnya.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Iche Andriyani Liberty menambahkan, untuk di Provinsi Sumsel saat ini terjadi penurunan penambahan kasus konfirmasi secara signifikan.

Hal tersebut dapat dilihat dari data sebaran zona di seluruh wilayah Sumsel. Bahkan, sejak awal September 2021 lalu hingga saat ini 17 kabupaten/kota di Sumsel masuk dalam kategori zona kuning atau resiko rendah Covid-19. "Ini memang kabar baik untuk kita, namun semua ini akan kembali berubah jika masyarakat lalai dengan prokes. Karena itu, penguatan dan sosialisasi prokes kepada masyarakat harus aktif diberikan oleh pemerintah dan stakeholder," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Vaksinasi di Kalteng Jangkau Langsung Masyarakat Pedesaan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya