PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) terus menyalurkan bantuan penanganan
pandemi bagi masyarakat dan pesantren. Total donasi melalui PJB empati
dan Lazis sudah disalurkan sebesar Rp4,250 miliar.
"Bantuan PJB empati dari kantor pusat Rp250 juta dan Rp1,8 miliar dari
seluruh unit PJB," ungkap Kepala Bidang Stakeholder Management PT PJB
Doddy Nafiudin, di Malang, Jawa Timur, Selasa (26/10).
Penyaluran bantuan melalui program PJB Empati itu ditujukan untuk warga sekitar ring satu seluruh unit pembangkitan. Adapun pengadaan 10 ribu paket bantuan melibatkan UMKM dan pelaku bisnis lokal, sekaligus sebagai upaya ikut menggerakkan perekonomian.
Saat ini, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh (Lazis) PJB menyalurkan
bantuan lagi dengan sasaran masyarakat, yayasan yatim piatu, pondok
pesantren, dan dhuafa. Donasi sejak pekan kemarin sudah diterima
penerima manfaat sebesar Rp2,2 miliar. Dana yang terkumpul berasal dari
zakat bulanan, infak, dan sedekah yang diberikan oleh PJBers.
Direktur Keuangan PJB yang juga menjabat Pembina Lazis PJB Rawan Insani
menyatakan bantuan diharapkan bermanfaat bagi warga terdampak pandemi
untuk kebutuhan makanan, kesehatan dan biaya pendidikan.
"Kita semua mengetahui di masa pandemi ini masih banyak saudara kita yang membutuhkan bantuan," katanya.
Penyaluran bantuan dilakukan sejak Selasa (19/10). Selain untuk ratusan pesantren dan panti asuhan juga untuk bantuan renovasi masjid dan biaya pendidikan.
Sejumlah penerima manfaat mengungkapkan bantuan dari PJB sangat berarti. Pengurus mushola Nurul Jaddid di puncak Jatisari, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Hairul mengatakan bantuan ini menjadikan desa benderang dari sebelumnya belum teraliri listrik secara memadai.
"Alhamdulillah berkat saluran dana dari Lazis PJB dan bantuan aki serta
pembangkit listrik tenaga surya, kami dapat merasakan listrik sehingga santri dapat membaca Al Quran ketika malam menjelang," ungkapnya.
Bantuan juga meringankan beban warga selama pandemi dan paceklik. Sebab, panen kurang optimal lantaran kekurangan air. (N-2)