Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM rangka penguatan nilai-Nilai kebangsaan di tengah maraknya paham radikalisme, Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan atau Dirjen Strahan Kemenhan bekerja sama dengan Kodim 1608/Bima melaksanakan sosialisasi penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Penguatan nilai kebangsaan ini bertujuan dalam rangka penangkalan paham radikalisme untuk meningkatkan rasa nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara serta menumbuhkan nilai-nilai patriotisme.
Kegiatan Sosialisasi dari Dirjen Strahan Kemhan RI digelar di Makodim 1608/Bima Korem 162/Wira Bhakti , Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan sosialisasi ini diadakan dalam rangka penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam rangka penangkalan radikalisme untuk meningkatkan rasa nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta nilai-nilai patriotisme.
Kegiatan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, kegiatan juga bertujuan memupuk rasa mental dan keberanian untuk berkompetisi secara jujur dan sehat dan memiliki kecintaan terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Dalam sambutannya, Dandim 1608/Bima Letkol Inf Teungku Myustafa Kamal mengatakan,"Radikalisme merupakan persoalan serius dan menjadi ancaman yang potensial bagi kondusivitas serta stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)."
"Berkembangnya beragam bentuk ancaman tersebut telah mendorong kita untuk mampu merealisasikan tugas-tugas kita sebagai warga negara agar dapat menangkal adanya berbagai ancaman baik itu dari dalam maupun dari luar dan itu bukan tanggung jawab pemerintah atau aparat pemerintah saja," jelasnya dalam keterangan pers, Senin (25/10)
"Namun juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa Indonesia, oleh karena suatu kebanggaan hari ini kita dapat hadir dan menerima sosialisasi dari Tim Ditjen Strahan Kemenhan RI," ujar Teungku Myustafa.
Sementara itu, Kolonel Inf Gema Repelita, S.H., M.Si. yang sehari hari menjabat sebagai Kasubdit Hannirmil Ditrah Komhan Ditjen Strahan Kemenhan RI yang sekaligus sebagai ketua Tim sosialisasi menyampaikan, bahwasanya tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki kecintaan kepada Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Serta generasi muda yang memiliki sikap mental dan pemahaman terhadap Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan," kata Gema.
"Selain itu dari sosialisasi ini akan dapat meningkatkan kewaspadaan kita terhadap penyebaran paham Radikalisme yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa baik itu paham radikal kanan maupun radikal kiri termasuk terorisme," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, para tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat termasuk akademisi, salah satunya Bapak Dr. Ridwan S.H. M.H. yang menjabat sebagai Ketua STIH Muhammadiyah sekaligus sebagai salah satu narasumber yang diundang. (RO/OL-09)
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Reformasi KUHAP harus lepas dari warisan kolonial dan menjadikan Pancasila sebagai asas utama hukum acara pidana.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
DALAM rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, politikus PDI Perjuangan Ancilla Hernani menggelar Festival Pancasila dan Pekan Kebudayaan Daerah di Kota Metro, Lampung, Rabu (4/6).
PADA 1 Juni bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila. Sebagai filosofi, dasar dan ideologi negara, sudah sepantasnyalah hari lahir Pancasila diperingati secara nasional.
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menggarisbawahi tentang kesatuan NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved