Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Nekropsi Perkirakan Harimau Sumatra di Bengkalis Terjerat Seling Selama Lebih dari 5 Hari

Rudi Kurniawansyah
19/10/2021 10:35
Nekropsi Perkirakan Harimau Sumatra di Bengkalis Terjerat Seling Selama Lebih dari 5 Hari
BBKSDA Riau menuntaskan proses nekropsi terhadap Harimau Sumatra yang mati di Desa Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis.(MI/Dok BBKSDA Riau)

BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menuntaskan proses nekropsi terhadap Harimau Sumatra (Panthera Tigris sumatrae) yang mati di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Minggu (17/10) di areal Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK).

Nekropsi tim medis BBKSDA Riau dikoordinasikan Danang, Minggu (17/10) malam, mulai pukul 18.30 WIB dan selesai pukul 21.00 WIB.

"Keadaan bangkai sudah mengalami kaku mayat. Dengan adanya tali seling yang melilit pada bagian kaki depan sebelah kiri. Luka kaki depan kiri sangat dalam, akibat seling hingga terlihat tulang. Diperkirakan individu tersebut terjerat lebih dari 5 hari dan sudah mati kurang dari 24 jam," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara, Selasa (19/10).

Baca juga: Melihat Kampung Anggrek di Desa Liyu di Kaki Pegunungan Meratus

Ia menjelaskan, nekropsi dilakukan untuk mengetahui penyebab dan perkiraan telah berapa lama Harimau tersebut mati. 

Nekropsi dilakukan pada malam itu juga setelah Tim Rescue Resort Bukit Batu mengevakuasi satwa sampai di klinik satwa, Kota Pekanbaru, Riau.

"Hasil nekropsi diketahui harimau berjenis kelamin betina, berumur lebih kurang 4 sampai 5 tahun, remaja belum pernah melahirkan. Panjang tubuh kepala sampai ujung ekor 190 cm, panjang badan 103 cm, tinggi badan 91 cm, lingkar dada 86 cm, dan panjang ekor 74 cm," jelasnya.

Ia mengungkapkan, dari hasil nekropsi dan pemeriksaan secara patologi anatomi, penyebab kematian satwa tersebut diduga karena dehidrasi berat.

"Selain itu, kekurangan nutrisi, serta infeksi pada kaki depan sebelah kiri," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik