Riam Kinarum Wisata Alam dan Budaya Suku Dayak Deah Tabalong

Denny Susanto Ainan
19/9/2021 10:15
Riam Kinarum Wisata Alam dan Budaya Suku Dayak Deah Tabalong
Obyek wisata riam kinarum yang dikembangkan KPH Tabalong, Kalsel, kini sepi terimbas pandemi Covid-19(MI/Denny S Ainan)

BANGUNAN panggung utama pertunjukan berdesain khas suku dayak di sekitar kawasan wisata Riam Kinarum, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong tampak kurang terawat dan dipenuhi rumput liar. Hampir tidak ada lagi pengunjung yang datang kecuali warga desa yang melintas menuju ladang dan kebun.

Sejak pandemi covid 19 kawasan wisata Riam Kinarum yang berada di dalam wilayah kerja KPH Tabalong ini resmi ditutup. Padahal kawasan wisata ini merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Tabalong dan mampu mendongkrak pendapatan serta ekonomi desa.

"Dulu wisata Kinarum ini sangat ramai bahkan menjadi salah satu obyek wisata andalan daerah khususnya wisata budaya. Keberadaan obyek wisata ini mampu mendongkrak ekonomi warga desa," tutur Kepala Adat Dayak Deah, Kecamatan Upau, Suparin.

Suparin mencontohkan pada saat libur lebaran, pendapatan desa, khusus dari retribusi dan parkir saja mencapai puluhan juta rupiah.

Wisata Riam Kinarum berada di Desa Kinarum, berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong atau dapat ditempuh dengan waktu 1 jam lebih menggunakan roda empat. Wisata Riam Kinarum berupa wisata alam air terjun (riam) Tabur Sekalo dan Sihen, bebatuan dan aliran Sungai Kinarum serta wisata keluarga di areal bendung Kinarum.

Di kawasan ini juga dibangun areal camping ground, lapangan dan panggung serba guna yang kerap menyajikan beragam pertunjukan seni budaya. Sebelumnya Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani menegaskan wisata budaya seperti gelaran Tabalong Ethnic Festival merupakan even wisata andalan kabupaten yang berbatasan dengan Kalimantan Timur ini.

Festival Dayak Deah

Di kawasan wisata Riam Kinarum ini, sempat digelar Festival Dayak Deah. Dalam festival ini ditampilkan seni, budaya dan beragam atraksi khas Suku Dayak Deah. Antara lain seni tari seperti tari gintur dan mandau, seni satra (bertutur) dan musik sentokong dan klongkopak.

Festival yang biasanya digelar lebih satu pekan ini, juga menampilkan atraksi manaik manau atau memanjat rotan berduri, permainan tradisional serta seni budaya khas suku dayak deah lainnya. Dayak Deah mendiami beberapa desa di Kecamatan Upau, Muara Uya, dan Haruai di Kabupaten Tabalong, serta Desa Liyu di Kabupaten Balangan.

Suparin yang juga menjadi pengelola wisata Riam Kinarum mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat berencana kembali menggelar festival Dayak Deah. "Banyak pihak yang mendorong kami untuk menggelar festival Dayak Deah. Selain untuk melestarikan budaya juga untuk menghidupkan kembali pariwisata di daerah kami," ujarnya.

Selain Riam Kinarum, ada sejumlah obyek wisata di kawasan perhutanan sosial KPH Tabalong, seperti wisata Bukit Karamoh, Arung Jeram Belantingan, Goa Liang Tapah serta Air Terjun Lano. (OL-13)

Baca Juga: Pemrov Kalsel Klaim Penyebaran Covid-19 Melandai



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya