Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DI tengah pandemi, sebagai salah satu upaya mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi di Jawa Barat melalui peningkatan ekspor produk unggulan, sebuah prestasi berhasil ditorehkan oleh para penghasil kopi di Kabupaten Subang.
Mereka yang tergabung ke dalam Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, mitra Bank Indonesia Jawa Barat, mencatatkan ekspor perdananya ke Arab Saudi.
Seremoni pelepasan ekspor dilakukan pada Jumat (17/9) oleh Menteri
Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Kepala BI Jawa Barat, Herawanto; dan
Bupati Subang, Ruhimat di Pendopo Kabupaten Subang.
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, merasa bangga dan bersyukur atas keberhasilan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, salah satu mitra Bank Indonesia yang telah turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi melalui ekspor komoditas unggulan.
Menurutnya, kopi merupakan salah satu komoditas strategis yang memiliki
peran penting dalam perekonomian sebagai sumber penghasil devisa.
Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia
setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
"Berdasarkan data World Top Export 2020, nilai ekspor kopi Indonesia
tercatat sebesar USD 821juta, atau 2,6% terhadap total ekspor dunia.
Dengan nilai tersebut, ekspor kopi Indonesia menempati peringkat 10
dunia," katanya.
Dilihat dari daerah produksi di Indonesia, Jawa Barat merupakan produsen kopi ke-9 terbesar. Namun demikian, perkebunan kopi di Jawa Barat masih memiliki nilai produktivitas yang rendah, yaitu senilai 0,46 ton/hektare atau masih lebih rendah dibandingkan produktivitas nasional, yaitu sebesar 0,58 ton/hektare, bahkan masih jauh di bawah produktivitas dunia yang mencapai 0,70 ton/ha.
Sebagai upaya mengatasi tantangan tersebut, sejak 2018, Bank Indonesia
Jawa Barat melakukan berbagai program pengembangan kopi melalui
pengembangan klaster mitra di 9 wilayah, yaitu Kabupaten Bandung,
Bandung Barat, Sumedang, Garut, Bogor, Subang, Majalengka, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya. Berbagai program pengembangan dilakukan untuk melakukan percepatan pengembangan komoditi ekspor kopi baik dari sisi hulu hingga sisi hilir.
Berbagai program tersebut antara lain dalam pemberian bentuk bantuan
teknis berupa pelatihan Budidaya, Pemanfaatan Pupuk MA 11, Q-Grader dan
studi banding peningkatan produktivitas kopi. "Sejalan dengan
pemanfaatan teknologi digital, Bank Indonesia Jawa Barat juga memberikan pelatihan dan penerapan digital farming melalui pemanfaatan teknologi ceritech yang bertujuan membantu proses fermentasi dan pengeringan kopi," ujarnya.
Di sisi pemasaran, Bank Indonesia Jawa Barat juga turut mendukung
perluasan akses pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri melalui
berbagai promosi perdagangan yang dilakukan bekerja sama dengan kantor
perwakilan Bank Indonesia di luar negeri serta digitalisasi pembayaran
untuk klaster kopi melalui penerapan metode pembayaran dengan Quick
Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Selain di sektor produksi dan pengolahan, upaya peningkatan ekspor kopi Jawa Barat juga dilakukan kepada komunitas barista di Jawa Barat melalui pemberian pelatihan sertifikasi ASEAN Coffee Federation (AFC) kepada 80 barista terpilih sebagai Duta Kopi Jawa Barat.
"Salah satu barista lulusan AFC tersebut juga telah berhasil menjadi
barista di salah satu cafe di Inggris (Costa Coffee) dengan penempatan
di Dubai. Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah merupakan salah satu klaster kopi mitra Bank Indonesia Jawa Barat penghasil kopi premium khas Jawa Barat dengan brand kopi hofland," katanya.
Para produsen kopi di Kabupaten Subang ini secara mandiri telah berhasil menembus pasar ekspor ke Saudi Arabia. Secara total, Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah telah berhasil memperoleh kesepakatan ekspor sebesar 150 ton.
Dalam ekspor perdananya, Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah
mencatatkan penjualan sebesar 18 ton kopi, atau senilai USD $148.230.
Ke depan, Bank Indonesia melalui sinergi bersama pemerintah dan seluruh
komponen pentahelix terkait berkomitmen untuk terus melakukan
pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan sektor rill dan Klaster UMKM termasuk koperasi dan pondok pesantren.
"Berbagai upaya sinergi dan kolaborasi tersebut akan terus dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi Jawa Barat dan Indonesia," ujarnya. (N-2)
KERETA Api (KA) Argo Bromo Anggrek anjlok atau tergelincir di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat sore (1/8)
Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia dan harus dijaga serta dilestarikan.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Wamendag Dyah Roro mengapresiasi capaian ini, ekspor kopi tidak hanya berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, tapi juga menjadi salah satu sumber devisa negara
Setelah pelaksanaan rapat, kata dia, Tim Pora melaksanakan Operasi Gabungan pengawasan Keimigrasian ke wilayah Kawasan Industri Smartpolitan
Sistem zonasi dalam PPDB dapat membatasi pilihan oran tua.
BPSĀ mencatat sektor perdagangan pertanian kedua negara mengalami pertumbuhan positif pada tahun ini, dengan pertumbuhan volume ekspor 8% hingga 11% dibandingkan tahun 2022.
Selain mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas, petani milenialĀ juga mengikuti uji kompetensi dari BNSP dengan skema perdagangan ekspor
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) resmi melantai di pasar modal Indonesia dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru.
Luar biasa total produksi kelor ini, per bulannya bisa mencapai sekitar 25 - 100 ton dengan diversifikasi produk yang cukup beragam mulai dari bubuk teh.
Peningkatan daya saing melalui hilirisasi ini tentunya perlu didukung dengan strategi pemasaran yang tepat untuk menembus berbagai pasar.
Bungkil inti sawit (palm kernel meal atau palm kernel expeller) sebagai bahan konsentrat pakan ternak yang sebelumnya masih dijual di pasar domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved