Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Petani Kopi Binaan Bank Indonesia Ekspor ke Arab Saudi

Bayu Anggoro
18/9/2021 21:50
Petani Kopi Binaan Bank Indonesia Ekspor ke Arab Saudi
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Kepala BI Jawa Barat, Herawanto; dan Bupati Subang, Ruhimat melepas ekspor kopi ke Arab Saudi(DOK/BI BANDUNG)

DI tengah pandemi, sebagai salah satu upaya mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi di Jawa Barat melalui peningkatan ekspor produk unggulan, sebuah prestasi berhasil ditorehkan oleh para penghasil kopi di Kabupaten Subang.

Mereka yang tergabung ke dalam Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, mitra Bank Indonesia Jawa Barat, mencatatkan ekspor perdananya ke Arab Saudi.

Seremoni pelepasan ekspor dilakukan pada Jumat (17/9) oleh Menteri
Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Kepala BI Jawa Barat, Herawanto; dan
Bupati Subang, Ruhimat di Pendopo Kabupaten Subang.

Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, merasa bangga dan bersyukur atas keberhasilan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, salah satu mitra Bank Indonesia yang telah turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi melalui ekspor komoditas unggulan.

Menurutnya, kopi merupakan salah satu komoditas strategis yang memiliki
peran penting dalam perekonomian sebagai sumber penghasil devisa.
Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia
setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.

"Berdasarkan data World Top Export 2020, nilai ekspor kopi Indonesia
tercatat sebesar USD 821juta, atau 2,6% terhadap total ekspor dunia.
Dengan nilai tersebut, ekspor kopi Indonesia menempati peringkat 10
dunia," katanya.

Dilihat dari daerah produksi di Indonesia, Jawa Barat merupakan produsen kopi ke-9 terbesar. Namun demikian, perkebunan kopi di Jawa Barat masih memiliki nilai produktivitas yang rendah, yaitu senilai 0,46 ton/hektare atau masih lebih rendah dibandingkan produktivitas nasional, yaitu sebesar 0,58 ton/hektare, bahkan masih jauh di bawah produktivitas dunia yang mencapai 0,70 ton/ha.

Sebagai upaya mengatasi tantangan tersebut, sejak 2018, Bank Indonesia
Jawa Barat melakukan berbagai program pengembangan kopi melalui
pengembangan klaster mitra di 9 wilayah, yaitu Kabupaten Bandung,
Bandung Barat, Sumedang, Garut, Bogor, Subang, Majalengka, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya. Berbagai program pengembangan dilakukan untuk melakukan percepatan pengembangan komoditi ekspor kopi baik dari sisi hulu hingga sisi hilir.

Berbagai program tersebut antara lain dalam pemberian bentuk bantuan
teknis berupa pelatihan Budidaya, Pemanfaatan Pupuk MA 11, Q-Grader dan
studi banding peningkatan produktivitas kopi. "Sejalan dengan
pemanfaatan teknologi digital, Bank Indonesia Jawa Barat juga memberikan pelatihan dan penerapan digital farming melalui pemanfaatan teknologi ceritech yang bertujuan membantu proses fermentasi dan pengeringan kopi," ujarnya.

Di sisi pemasaran, Bank Indonesia Jawa Barat juga turut mendukung
perluasan akses pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri melalui
berbagai promosi perdagangan yang dilakukan bekerja sama dengan kantor
perwakilan Bank Indonesia di luar negeri serta digitalisasi pembayaran
untuk klaster kopi melalui penerapan metode pembayaran dengan Quick
Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Selain di sektor produksi dan pengolahan, upaya peningkatan ekspor kopi Jawa Barat juga dilakukan kepada komunitas barista di Jawa Barat melalui pemberian pelatihan  sertifikasi ASEAN Coffee Federation  (AFC) kepada 80 barista terpilih sebagai Duta Kopi Jawa Barat.

"Salah satu barista lulusan AFC tersebut juga telah berhasil menjadi
barista di salah satu cafe di Inggris (Costa Coffee) dengan penempatan
di Dubai. Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah merupakan salah satu klaster kopi mitra Bank Indonesia Jawa Barat penghasil kopi premium khas Jawa Barat dengan brand kopi hofland," katanya.

Para produsen kopi di Kabupaten Subang ini secara mandiri telah berhasil menembus pasar ekspor ke Saudi Arabia. Secara total, Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah telah berhasil memperoleh kesepakatan ekspor sebesar 150 ton.

Dalam ekspor perdananya, Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah
mencatatkan penjualan sebesar 18 ton kopi, atau senilai USD $148.230.

Ke depan, Bank Indonesia melalui sinergi bersama pemerintah dan seluruh
komponen pentahelix terkait berkomitmen untuk terus melakukan
pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan sektor rill dan Klaster UMKM termasuk koperasi dan pondok pesantren.

"Berbagai upaya sinergi dan kolaborasi tersebut akan terus dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi Jawa Barat dan Indonesia," ujarnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya