Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Digitalisasi UMKM dan Fesyen Bandung Diperlukan di Tengah Pandemi

Mediaindonesia.com
08/9/2021 18:13
Digitalisasi UMKM dan Fesyen Bandung Diperlukan di Tengah Pandemi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

BERDASARKAN data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, sebanyak 90% UMKM di Kota Bandung terkena dampak pandemi.

Salah satu upaya pemerintah untuk membantu para pelaku usaha, termasuk UMKM lokal dari industri makanan dan minuman hingga fesyen, untuk bertumbuh lebih pesat yaitu dengan mengakselerasi adopsi platform digital seperti pasar daring atau marketplace.

Mengingat hal itu telah terjadi pergeseran perilaku belanja masyarakat dari offline ke online terus terjadi selama pandemi.

Hal ini gencar dilakukan oleh pemerintah Jawa Barat, termasuk Kota Bandung,  demi mendorong laju perekonomian daerah yang selama ini terdampak pandemi Covid-19.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, migrasi para pelaku usaha menuju digital merupakan hal yang wajib.

"Digitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan akan surutnya bisnis UMKM imbas pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat," kata Ridwan Kamil dalam keterangan pers, Rabu (8/9)

Ridwan Kamil menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang menerapkan digitalisasi mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di tengah pandemi.

Senada dengan Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung telah mengimbau para pelaku usaha mengadopsi platform digital.

“Para pelaku usaha, khususnya UMKM, terus didorong untuk masuk ke pasar daring atau marketplace, contohnya Tokopedia atau Blibli. Hal tersebut juga merupakan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi Covid-19,” ujar Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, beberapa waktu lalu.

Kolaborasi menjadi kunci. Contohnya, lewat Tokopedia Nyam, kampanye yang menggandeng penjual makanan dan minuman yang digagas oleh Tokopedia.

Dimsum 49 adalah salah satu UMKM yang telah merasakan peningkatan transaksi hingga hampir 2 kali lipat sejak mengikuti kampanye tersebut.

Bahkan Dimsum 49 kini bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3.000 reseller yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi.

Sejumlah UMKM fesyen lokal, termasuk dari Bandung, juga memanfaatkan Tokopedia untuk bisa beradaptasi di tengah pandemi lewat Gerakan Bersebelas Melangkah Bareng.

Transaksi salah satu UMKM Bandung yang mengikuti kampanye tersebut, NOKHA, meningkat hampir 2,5 kali lipat lewat Tokopedia. Brodo, contoh UMKM Bandung lainnya, mencatatkan peningkatan transaksi hampir 5,5 kali lipat.

Selain Tokopedia, Pemkot Bandung juga telah bekerja sama dengan Blibli untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 dengan menyediakan laman khusus Pasar Kreatif Bandung.

Inisiatif ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Bandung dengan meningkatkan konsumsi terhadap produk lokal buatan para pelaku UMKM.

Pemkot Bandung pun sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah platform social commerce, seperti Avana dan Evermos, untuk membantu UMKM Bandung memasarkan produk secara lebih luas. 

Berbagai kolaborasi ini diharapkan dapat membuat ekonomi daerah, khususnya di Kota Bandung, terus menggeliat. (RO/OL-09)

 

 

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik