Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sumsel Segera Terima Alat Penyimpanan Vaksin Pfizer

Dwi Apriani
05/9/2021 17:20
Sumsel Segera Terima Alat Penyimpanan Vaksin Pfizer
Vaksin Covid-19 Pfizer merek Comirnaty( MI/ANDRI WIDIYANTO)

VAKSIN Covid-19 jenis Pfizer hingga kini belum diterima oleh pemerintah provinsi Sumatra Selatan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ferry Yanuar menyebutkan hal ini karena masih menunggu kiriman alat penyimpanan vaksin tersebut yang akan baru akan datang di September ini.

"Belum terima karena penyimpanan vaksin yang tersedia hanya untuk Sinovac kalau menyimpan Pfizer harus ada alat pendinginnya," jelas Ferry, Minggu (5/9/2021).

Ia menyebutkan alat penyimpanan vaksin Pfizer harus sesuai standar yakni memiliki suhu dingin di bawah yakni -75 derajat celcius atau -94 derajat fahrenheit.

Menurut Ferry, usai alat penyimpan tersebut diterima pendistribusian pun vaksin akan segera dilakukan. "Baru didistribusikan setelahnya tapi belum ada arahan vaksin Pfizer akan dialokasikan untuk kalangan mana saja," ujarnya.

Meski belum menerima vaksin Pfizer, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel terus menggencarkan program vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat agar dapat terbentuk  kekebalan kelompok (herd immunity).

Adapun upaya yang dilakukan yakni berupa kerja sama dan sinergi pemerintah dengan beberapa pihak terkait di antaranya organisasi kemasyarakatan (ormas), perusahaan swasta dan pihak terkait lainnya.

"Semua bekerja sama untuk terlibat aktif dengan pelaksanaan vaksinasi di Sumsel agar percepat target Herd Immunity," kata Ferry.

Saat ini capaian vaksinasi di Sumsel sebesar 20% untuk dosis pertama atau telah ada 1,3 juta orang yang divaksin. Sementara itu, untuk penyuntikan dosis kedua masih di angka 780 ribuan atau baru mencapai 12,7% dari 6,2 jutaan warga yang menjadi sasaran vaksin.

"Lalu dosis tiga untuk nakes telah kami lakukan dan sudah mencapai 54% booster," tambah dia.

Ferry menerangkan, capaian vaksinasi di Sumsel yang baru 20% karena adanya kendala yakni keterbatasan vaksin dari pemerintah pusat. Padahal, sebelumnya Pemprov Sumsel telah meminta cukup banyak dosis agar dapat menyelesaikan target vaksinasi di awal tahun 2022 mendatang.

"Tapi, saat ini memang stok vaksin terbatas, sehingga masyarakat harus bersabar untuk mendapatkan divaksin," pungkasnya. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya