Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KEPALA Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Lukas Kossay menyebut konsumen lebih menyukai kentang dari luar Papua, hal ini menyebabkan kentang yang berasal dari wilayahnya belum bisa mengurangi pasokan antarpulau.
Lukas memastikan ketersediaan kentang lokal di Jayawijaya sangat cukup.
"Kentang itu termasuk salah satu komoditas yang masih dikirim dari luar karena disukai konsumen," katanya.
"Konsumen lebih memilih kentang dari luar Jayawijaya karena kadar airnya tidak sebanyak kentang lokal. Jadi para pedagang, pembuat kue itu lebih memilih kentang dari luar karena padat dan kadar air kurang sehingga kita mau batasi juga itu, kan masyarakat membutuhkan kentang itu," ungkapnya.
Baca juga: Sumut Jadi Lumbung Komoditas Bawang dan Kentang
Walau kadar airnya tinggi, Lukas memastikan kentang yang dibudidaya oleh petani atau masyarakat Jayawijaya dilakukan secara alami dan tidak mengandung pupuk kimia.
Ia menambahkan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) di Jayawijaya hingga kini masih normal, bahkan tidak ada kenaikan harga.
"Saat ini harga komoditi lokal di pasar rakyat masih standar, juga bahan pokok dari luar yang masuk ke sini masih standar," tukasnya.(OL-5)
Penelitian menemukan mengonsumsi kentang goreng tiga kali seminggu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 20%.
Penelitian ungkap kentang berasal dari hibridisasi antara tomat liar dan Etuberosum 8–9 juta tahun lalu. Temuan ini ungkap evolusi unik tanaman Petota.
Awas kentang beracun! Ketahui cara menyimpan dan mengolah kentang yang benar agar terhindar dari racun solanin dan tetap aman dikonsumsi.
Merebus, menggoreng, atau memanggang kentang tidak efektif mengurangi kadar solanin.
Kentang sering kali bertunas jika disimpan dalam kondisi hangat dan lembap. Jika tunas masih kecil, kentang bisa dikonsumsi setelah dipotong, jika sebaliknya sebaiknya dibuang.
Upaya menggabungkan teknologi smart farming (pertanian cerdas) dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved