Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menyusuri Nateh Jeram di Pegunungan Karst Nan Mempesona

Denny S Ainan
03/9/2021 08:01
Menyusuri Nateh Jeram di Pegunungan Karst Nan Mempesona
Wisata arung jeram utama di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.(MI/Denny S)

DESA Nateh di kaki Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan dikenal karena panorama alam nan mempesona. Arus sungai Batang Alai dibentengi kawasan hutan dan kokohnya perbukitan karst menjadi spot olahraga arung jeram utama di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Tidak seramai dulu sebelum pandemi covid 19 melanda, namun para pehobi olahraga arung jeram sesekali masih menjajal derasnya riam dan jeram Sungai Nateh. Desa Nateh merupakan salah satu desa yang menjadi obyek wisata tirta andalan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Desa ini berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Barabai, ibukota kabupaten atau memakan waktu sekitar 45 menit menggunakan mobil atau sepeda motor. Akses desa yang masuk wilayah Kecamatan Batang Alai Timur ini cukup baik.

"Indonesia adalah surganya wisata petualangan tropis di asia dan dunia. Demikian juga Kalsel dengan kawasan pegunungan Meratus memiliki potensi wisata petualangan yang besar," tutur Bandhi Chairullah, Ketua DPW Asosiasi Wisata Petualangan (IATTA) Kalimantan Selatan.

Bandhi yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalsel, menambahkan ada lebih 40 lokasi wisata petualangan Tirta unggulan  untuk arum jeram di Indonesia. Dirinya mengakui pengembangan obyek wisata termasuk wisata arung jeram di Kalsel belum maksimal.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani mengatakan meski banyak memiliki potensi, wisata alam di wilayah ini sangat tergantung dari kondisi kelestarian kawasan Pegunungan Meratus.

"Pemkab Hulu Sungai Tengah dengan didukung masyarakatnya secara tegas menyerukan upaya pelestarian Pegunungan Meratus dengan menentang masuknya
tambang batubara maupun perkebunan kelapa sawit," tegasnya.

Selain menyajikan panorama gunung kapur di sekelilingnya serta Sungai Nateh berarus deras yang dipenuhi bebatuan sehingga sangat cocok untuk olahraga arung jeram, di kawasan ini juga terdapat sejumlah obyek wisata salah satunya Goa Ali. Goa ini berada di bawah pegunungan karst.

"Kelestarian alam di wilayah ini masih terjaga dan harus kita pertahankan," tutur Kisworo Dwi Cahyono, Direktur Eksekutif Walhi Kalsel. Sedianya kawasan ini masuk areal konsesi sebuah perusahaan tambang batubara (PT MCM) yang menyulut protes dan gugatan kepada pemerintah pusat. (OL-13)

Baca Juga: Covid-19 Varian 'Mu' Kini Dominan di Kolombia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya