Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Organisasi Kepemudaan tidak Kompetitif, KNPI tidak Berkembang

Bayu Anggoro
13/8/2021 20:25
Organisasi Kepemudaan tidak Kompetitif, KNPI tidak Berkembang
Ketua AMPI Jawa Barat, Ahmad Hidayat mendeklarasikan dukungan untuk Ridwansyah Yusuf Achmad sebagai Ketua KNPI Jawa Barat(MI/BAYU ANGGORO)

KEBERADAAN organisasi kepemudaan, termasuk yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dianggap belum terasa manfaatnya bagi masyarakat luas. Salah satu penyebabnya karena mudahnya pembentukan organisasi kepemudaan tanpa ada kriteria dan spesifikasi tertentu.

Hal ini disampaikan politisi Partai Golkar, Yomanius Untung, saat
menjadi pembicara dalam acara 'Rembug Kebangsaan Pemuda Membedah
Zaman' yang diselenggarakan Organisasi Kepemudaanm Kekaryaan, di Bandung, Jumat (13/8).

Untung yang juga pernah menjabat ketua KNPI Jawa Barat periode 2001-2004 menyayangkan karena selama ini organisasi kepemudaan yang ada kurang memiliki kualitas.

"Terlalu mudah memberikan status OKP, siapapun bisa jadi OKP dengan
hanya lapor ke KNPI untuk berhimpun lalu daftar ke Kesbangpol," kata
Untung.

Dia menilai banyak OKP yang hanya bermodalkan logo dan kepengurusan yang tidak jelas, tanpa memiliki visi, misi, dan program pembangunan kepemudaan yang baik. "Saya mengkritik itu."

Akibatnya, lanjut Untung, keberadaa OKP termasuk KNPI sekalipun tidak memberi dampak yang berarti bagi masyarakat banyak khususnya pemuda.

"Tidak bisa. KNPI itu sebagai laboratorium kader. Jangan membiarkan
OKP-nya begitu-begitu saja," ujarnya.

Seharusnya, lanjut dia, OKP yang terbentuk harus spesifik sesuai dengan
bidang yang dikuasai. Dengan begitu, setiap OKP akan memiliki keunggulan berbeda sehingga mampu membangun pemuda yang bermuara terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Harusnya OKP itu berdasarkan spesifikasinya masing-masing. Jadi program kerja KNPI semakin banyak dan tepat sasaran," ujarnya.

Lebih lanjut, Untung mengkritik tidak adanya pengawasan yang serius dari pemerintah terhadap OKP. "Tidak ada verifikasi dari pemprov melalui Kesbangpol. Kondisi kepengurusan, personal, jaringan, tak menjadi bagian dari verifikasi."

Selain itu, menurutnya, pemerintah pun tidak memiliki cetak biru terkait pembinaan pemuda khususnya menyangkut OKP. "Tidak ada blueprint dari pemerintah untuk memetakan eksistensi OKP berdasarkan program dan spesifikasi. Tak ada evaluasi."

Karena itu, Untung berharap KNPI mampu melahirkan sosok-sosok lain di
luar politik, seperti pengusaha yang tangguh dan regenerasi petani.
Selain itu, Untung menyontohkan KNPI harus mampu melahirkan kader yang
mampu mengembangkan potensi wisata dalam negeri.

"Seperti di Jawa Barat ini, harus mampu menciptakan desa-desa wisata,
sehingga potensi wisata kita bisa lebih maksimal. Ayo masuk ke sana,"
katanya.


Dukung Ridwansyah Yusuf


Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, OKP kekaryaan mendeklarasikan
dukungan kepada Ridwansyah Yusuf Achmad untuk menjadi ketua KNPI Jawa
Barat. Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa Barat,
Ahmad Hidayat memastikan organisasinya solid mendukung Yusuf.

Secara keseluruhan, hingga saat ini sudah terdapat 70 OKP di Jawa Barat
yang menyatakan dukungannya kepada Yusuf. "Berarti sudah 55%. Kami
berharap jumlah ini terus bertambah," ujarnya.

Disinggung alasan dukungan tersebut, menurutnya, berdasarkan kesamaan
visi, misi, dan program kerja dalam membangun pemuda di Jawa Barat.
"Dukungan ini kami berikan karena berdasarkan visi dan program
kepemudaan yang diusung Yusuf. Kami sudah banyak berdiskusi, ada
kesamaan visi misi untuk membangun pemuda di Jawa Barat."

Sebagai contoh, dia menyebut eksistensi OKP yang tergabung dalam KNPI
Jawa Barat harus berdasarkan program kerja yang diusung. "Jadi harus
proporsional dalam pelibatannya," ujarnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya