Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Erupsi Merapi, Empat Desa di Wilayah Selo Diguyur Hujan Abu

Widjajadi
08/8/2021 15:54
Erupsi Merapi, Empat Desa di Wilayah Selo Diguyur Hujan Abu
Hujan abu melanda sejumlah desa di kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Minggu (8/8) usai erupsi Merapi.(MI/Widjajadi)

GUNUNG Merapi Minggu (8/8) erupsi hingga memunculkan dampak hujan abu di wilayah lereng gunung berapi paling aktif di Indonesia, seperti sejumlah desa di wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Hujan abu cukup tebal terjadi di Desa Tlogolele dan Jrakah, Kecamatan Selo.

"Hujan abu terjadi sekitar jam 05.30 WIB dan hingga siang ini masih diterpa hujan abu, meski sudah menipisi," kata Kepala Desa Jrakah, Tumar.

Menurut dia, hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi itu terjadi di sejumlah desa yangbada di wilayah Kecamatan Selo. Selain Jrakah, terjadi hujan abu di Klakah, Tlogolele, dan Lencoh dengan ketebalan abu yang berbeda.

Dari yang ada di cuitan Twitter BPPTKG,  terjadi rangkaian awanpanas guguran Merapi pada 8 Agustus 2021 pukul 4.58 WIB dengan amplitudo maksimal 20 mm dengan durasi 222 detik.

Disebutkan, bahwa jarak luncur terjauh sekitar 3.000 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng). Angin bertiup ke barat. Teramati kolom asap setinggi 1.000 m di atas puncak.

Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah, hujan abu  cukup tebal berlangsung di sejumlah dukuh di wilayahnya. "Kebetulan dukuh dukuh itu berada di wilayah atas yang dekat dengan puncak Merapi, seperti Stabelan, Karang, Belang, dan Takeran," kata dia.

Dari kejauhan, desa-desa di lereng Merapi ini pun tampak seperti memutih akibat tertutup abu vulkanik. Tanaman sayuran, tembakau, atap genteng rumah warga dan jalan memutih tertutup abu dari erupsi Gunung Merapi.

Baik Kades Jrakah Tumar maupun Sekdes Tlogolele, Neigen,  hujan abu tidak berdampak pada aktivitas warga setempat. "Warga tetap beraktivitas normal, tidak terpengaruh abu. Mudah mudahan tanaman hortikultura yang kami kelola tidak terdampak banyak," kata dia lagi.

Petani Jrakah, Tetuko mengatakan, para petani tetap bekerja seperti biasa. " Kalau melihat luasan hujan abu, ya banyak dukuh terpapar semua. Taoi mudah mudahan tidak lama," ujar petani Jrakah ini.

Hal sama diungkap Kepala Desa Klakah, Marwoto yang menyebut dukuh dukuh di wilayahnya hanyabterpaoar abu tipis. " Hujab abu tipis, dan warga tetap tenang, tidak terpengaruh, tetap berkebun," tutur dia. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik