Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBANYAK 925 petugas gabungan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (27/7) dikerahkan untuk melakukan tracing digital dan lapangan terhadap masyarakat yang kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19. Upaya ini untuk memutus jaringan sebaran Covid-19 di kabupaten setempat.
Ratusan petugas gabungan itu berasal dari Polres, TNI, petugas Posyandu dan relawan Sentra Komunikasi (Senkom). "Hari ini kita lepas tracer dari TNI, Polri yang diawaki oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas dibantu dari relawan, tadi ada 40 anggota Senkom yang mewakili masing-masing kecamatan dan juga ada tracer dari kader posyandu," ungkap Kapolres Tuban AKB Darman usai pimpin apel pemberangkatan di Mapolres Tuban.
Diharapkan dengan adanya tracer digital dan tracer lapangan ini dapat membantu kerja Satgas dalam. menangani pandemi. "Mudah-mudahan dengan keberadaan mereka bisa membantu untuk melacak kontak erat dari warga yang terkonfirmasi maupun meninggal karena Covid-19," jelasnya.
Ia menjelaskan peran dari tracer adalah membantu tugas dari Babinsa maupun Bhabinkamtibmas untuk melakukan tracing kepada masyarakat yang kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dengan Tracer yang berada ditengah masyarakat di kampung RT atau RW bisa melacak siapa yang kontak erat, sehingga kita bisa lakukan testing, jika positif kita isolasi terpusat, mudah-mudahan dengan adanya tracer ini bisa membantu mengisolisir masyarakat yang terdampak Covid-19," tambah Darman.
Darman juga menyatakan, jumlah personel yang dilibatkan dalam Tracer ini mencapai 925 orang. Rinciannya, sebanyak 328 personel Bhabinkamtibmas, 229 personel Bhabinsa, 40 anggota relawan Senkom serta seluruh kader Posyandu yang berjumlah 328 orang. Semua personel itu akan turun langsung untuk melakukan tracing kepada masyarakat yang kontak erat.
"Ibu-ibu kader posyandu sangat antusias, kita targetkan masing-masing bisa melakukan tracer minimal 15 orang yang kontak erat. Nanti dari 15 orang yang kontak erat bisa teridentifikasi siapa yang positif nantinya akan diisolasi secara terpusat ditempat isolasi yang sudah disiapkan," papar Kapolres.
Dia juga menjelaskan, perbedaan tracer digital dengan tracer lapangan. Menurut Darman, perbedaan terletak pada cara melakukan Tracing kepada masyarakat yang kontak erat. "Kalau tracer digital itu by phone, jadi cara tracing kepada yang kontak erat ditelusuri di tanyai melalui telepon, kalau yang tracer lapangan itu langsung ketemu orangnya tentunya dengan protokol kesehatan," pungkasnya. (OL-15)
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jenu Sugihwaras di Kabupaten Tuban, Jatim, resmi dibuka. SPPG ini akan melayani program Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 3.000 siswa.
Kepala Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum menyampaikan, jemaah calon haji Kabupaten Tuban tahun 2025 berjumlah 1.256 orang.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban, mencatat nilai Indeks Ketimpangan Gender (IKG) turun cukup signifikan.
Pemkab Tuban berkomitmen dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban dalam meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji.
Sebanyak 794 atlet tingkat sekolah dasar se-Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengikuti ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda).
Hingga akhir April ini, Tuban berhasil menanam padi seluas 8.600 hektare atau sekitar 68% dari target seluas 12 ribu hektare.
Data resmi dari Kanwil Kemenkum Jawa Timur menunjukkan bahwa sebanyak 13 kabupaten/kota telah menyelesaikan pendaftaran SABH seluruh KD/KMP-nya.
Sebanyak 13 kabupaten/kota telah menyelesaikan pendaftaran SABH seluruh KD/KMP-nya.
Di tengah melaksanakan ibadah haji, Gubernur Khofifah tetap monitor progres program prioritas nasional tersebut.
Begitu dilantik pada 20 Februari lalu, sederet program strategis langsung direalisasikan, terutama terkait hajat hidup masyarakat.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) sebesar Rp497.925.287.251.
Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dipilih mengingat kedua daerah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perikanan hias dan akuakultur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved