Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SATUAN Reserse Kriminal (Satreskirim) Polres Dumai, Riau menangkap 4 pelaku dugaan tindak pidana ilegal logging atau pembalakan liar. Keempat pelaku yang mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan tanpa dokumen resmi dibekuk dengan barang bukti sekitar 5,5 ton kayu ilegal di Jalan Lintas Dumai-Rokan Hilir atau Simpang PU/Kanal RT 004 Kelurahan Sungai Geniot, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai.
Kapolres Dumai Ajun Komisaris Besar Andri Ananta Yudhistira mengatakan para pelaku dugaan tindak pidana Ilegal logging berhasil diamankan tim opsnal satreskrim Polres Dumai bersama tim opsnal Polsek Sungai Sembilan. Keempatnya yaitu SO (32), SS (38) dan MT (22) selaku supir sementara MR (19) selaku kernet yang mengangkut, menguasai atau memiliki kayu hasil hutan tanpa dilengkapi surat keterangan sahnya hasil hutan.
"Pengungkapan kasus dugaan tindak pidana ilegal logging bermula pada saat tim opsnal satreskrim Polres Dumai bersama tim opsnal Polsek Sungai Sembilan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di RT 004 Kelurahan Sungai Geniot, Kecamatan Sungai Sembilan terdapat sejumlah mobil yang mengangkut kayu hasil hutan tanpa dilengkapi dokumen resmi," kata Andri Ananta, Jumat (23/7).
Mendapati informasi tersebut, lanjut Kapolres Dumai, tim opsnal Satreskrim Polres Dumai bersama tim opsnal Polsek Sungai Sembilan langsung mendatangi lokasi dan menemukan 1 unit mobil daihatsu rocky dengan nomor polisi BK 768 TG warna hitam menarik gerobak bermuatan kayu sekitar 2 ton yang dikemudikan oleh SS (38).
Kemudian 1 unit mobil daihatsu rocky tanpa nomor polisi warna hitam menarik gerobak bermuatan kayu sekitar 2 ton yang dikemudikan oleh SO (32). Dan 1 unit mobil daihatsu Rocky dengan nomor polisi BM 9748 RF warna hitam menggandeng gerobak bermuatan kayu sekitar 1,5 ton yang dikemudikan oleh MT (22) bersama Kernek MR (19). Saat ditanyakan para pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan.
"Berdasarkan keterangan para pelaku, mereka diinstruksikan oleh P (DPO) untuk membawa serta mengangkut kayu tersebut dari kanal ke gudang kayu milik P (DPO) yang berada di Jalan Kaplingan RT 008 Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan dengan memperoleh upah sebesar Rp150.000 per orang," terang Kapolres.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, lanjut Kapolres Dumai, keempat pelaku dijerat Pasal 83 Ayat (1) Huruf (B) UU RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja atas perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.
"Pasal 83 Ayat (1) Huruf (B) yang berbunyi (1) orang perseorangan yang dengan sengaja (B) mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi secara bersama-sama surat keterangan sahnya hasil hutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 huruf (E) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun," pungkas Andri. (OL-15)
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Sebagai perbandingan, 136 kilometer persegi dirambah pada Januari 2019, 183 km persegi pada 2018, dan 58 kilometer persegi pada 2017.
Sejak 2015, tim KLHK telah menangani 605 kasus pembalakan liar sampai tingkat pengadilan dan 21 kasus melalui sidang perdata.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan langkah tersebut sangat penting dan kementerianny akan terus melakukan penegakkan hukum yang sangat diperlukan.
“Penyidik PNS Balai Gakkum Maluku Papua telah menetapkan M dan H sebagai tersangka dan menahan mereka di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Masohi,"
"Kami akan terus berupaya mengungkapkan jaring illegal logging yang lebih besar dan aktor intelektualnya, agar memberikan efek jera."
"Untuk itu, Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terus melakukan pengawalan terhadap seluruh proses penegakan hukum sampai berakhirnya kasus tersebut."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved