Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Gajah Liar Rusak Kebun Durian di Pidie

Amiruddin Abdullah Reubee
05/7/2021 17:52
Gajah Liar Rusak Kebun Durian di Pidie
Kawanan gajah liar di kawasan Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

KAWANAN gajah liar menyerang, kebun warga di kawasan Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Sedikitnya ada 20 ekor hewan berbelalai menyerang tanaman perkebunan dan lahan sawah warga.

Lokasi yang mengalami kerusakan paling parah akibat gangguan gajah liar di Tangse itu adalah Desa Beungga, Blang Malo, dan Desa Krueng Seukeuek. Hewan bertubuh besar dilindungi undang-undang itu biasanya menggasak tanaman warga, datang berkelompok berjumlah 20 ekor.

Kawanan gajah liar itu sering berpindah-pindah lokasi di kebun warga setempat. Sekitar 100 ha tanaman perkebunan, lahan palawija dan sawah warga hancur dirusak gerombolan gajah liar itu.

Baca Juga: Kini Tutupan Terumbu Karang Capai 55% di Pantai Pulau Gosong, Aceh

Abdullah, petani kebun di Desa Beungga, kepada Media Indonesia, Senin (5/7) mengatakan, ratusan pohon durian, pinang, kakao, dan pisang habis dirusak gajah. Bahkan beberapa waktu lalu kawan gajah itu sempat turun ke permukiman warga.

"Gajah itu suka mengupas kulit pohon durian dan menyerang pucuk pinang muda. Bukan saja berkeliaran di kawasan kebun, tapi belakangan ini sempat masuk ke kawasan perumahan kami," kata Abdullah.

Dikatakannya, padahal pihaknya sudah beberapa kali menghalau hewan liar itu dengan cara membunyikan petasan. Namun hewan itu tetap saja kembali memasuki lahan perkebinan mereka.

"Kadang sore hari kami usir ke kawasan hutan, malamnya sudah tiba lagi di lokasi kebun durian," tambah Abua Nisa.

Pihaknya khawatir kalau serangan puluhan gajah liar itu tidak berheti, diperkirakan sekitar empat tahun lagi akan habis ribuan ha tanaman perkebunan setempat. Warga telah berulangkali melaporkan konflik gajah itu ke pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) di Banda Aceh, sayangnya belum berhasil penanganan efektif.

"Jangan sampai petani mencari jalan pintas dengan caranya sendiri mengatasi serangan yang sudah sangat mengganggu itu," tambah warga lainnya.(MR/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya