Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GUNUNG Merapi mengeluarkan tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur yang mencapai 3 ribu meter dari puncak ke arah tenggara.
Tidak hanya itu, teramati pula adanya lima kali guguran lava pijar yang mengarah ke barat daya dan enam kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1000 meter.
Akibat awan panas guguran itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan menyatakan telah terjadi hujan abu di sejumlah lokasi pemukiman warga di lereng Gunung Merapi di Sleman.
Baca juga: Sejumlah Pantai dan Candi di DIY Tutup Sementara untuk Pariwisata
"Laporan yang kami terima, hujan abu terjadi di Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kaliadem di Kalurahan Kepuharjo, Ngrangkah di Umbulharjo, Turgo di Purwobinangun dan Plosokerep di Umbulharjo," kata Makwan.
Ia menyarankan warga yang hendak keluar rumah meggunakan masker untuk menghindari abu masuk ke pernapasan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Rachmad Widyo Laksono dan Suraji dalam laporan mereka mengatakan teramati pula asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500 m di atas puncak kawah.
Pos Pengamatan Gunung Merapi juga mencatat kegempaan yang terjadi antara lain kegempaan awan panas guguran sebanyak 3 kali dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi pada kisaran 61-245 detik, kegempaan guguran sebanyak 81 kali dengan amplitudo pada kisaran 3-29 milimeter dan durasi antara 17 detik hingga 163 detik.
"Kegempaan hembusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3-14 milimeter dan durasi 9-90 detik, kegempaan fase banyak atau hybrid sebanyak 9 kali dengan amplitudo 3-23 milimeter dan durasi 8-11 detik, serta vulkanik dangkal 2 kali, Amplitudo 30-71 milimeter dan durasi 8-11 detik," katanya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved