Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PENYEBARAN kasus virus korona yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat telah mengalami peningkatan dan penambahan mencapai 434 orang didominasi dari klaster keluarga hingga menyebabkan angka kematian bertambah 11 orang meninggal dunia.
Peningkatan kasus, masih terus meningkat cukup signifikan setiap harinya setelah pemerintah mengeluarkan larangan mudik lebaran.
Baca juga: Aparat Gandeng Pengelola Kuliner di Palangka Raya Lakukan Mitigasi Covid-19
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan penambahan kasus Covid-19 yang terjadi di wilayahnya selama ini merupakan hasil penelusuran dilakukan tim survailans dari pasien keluarga dan pascalibur lebaran.Penambahan kasus sekarang masih didominasi klaster keluarga dan penyebaran kasus setiap harinya masih bertambah.
"Lonjakan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Kabupaten Garut. Karena, sekarang aktifitas masyarakat masih abai menerapkan protokol kesehatan tetapi langkah yang dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 terus berupaya agar mereka harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas," katanya, Rabu (23/6).
Ia mengatakan, berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, selama ini terdapat penambahan kasus dan jumlahnya mengalami kenaikan rata-rata 100, 117, 127, 259, 300, 376, 453, 277, 247 dan 434 orang. Akan tetapi, angka kematian meningkat dari beberapa hari 5, 12, 16, 20, 10, 13 dan 11 orang setiap harinya hingga keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sudah terpenuhi dengan bergejala sedang dan berat.
"Peningkatan kasus yang terjadi di Kabupaten Garut tertinggi di Jabar dan jumlahnya sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Pangandaran, Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Karena, di Kabupaten Garut sendiri keterisian ruang isolasi Intensive Care Unit (ICU) untuk pasien Covid-19 yang bergejala sedang maupun berat sudah mulai terisi penuh," ujarnya.
Menurutnya, ruang perawatan bagi pasien di Garut kembali ditambah dengan menyiapkan BOR mulai dari RSUD dr Slamet tersedia 200 ruang terisi 187 orang atau 93,50 persen, RSUD Pameungpeuk 64 ruang terisi 43 orang atau 67,19 persen, RSUD Guntur 121 ruang terisi 121 orang atau 100 persen, RSUD Nurhayati 44 ruang terisi 43 orang atau 97,73 persen, RS Annisa Queen 18 ruang terisi 18 orang atau 100 persen, RSUD Intan Husada 28 ruang terisi 24 orang atau 85,71 persen, RS Medina 107 ruang terisi 48 orang atau 44,86 persen, Rusunawa 100 ruang terisi 76 orang dan Islamic Center 64 ruang terisi 55 orang.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, pada hari Selasa (22/6) terdapat penambahan 434 kasus dan angka kematian 11 orang, secara keseluruhan 15.403 kasus di antaranya 4.387 orang isolasi mandiri, 567 orang menjalani perawatan, 9.791 orang dinyatakan sembuh dan 658 orang meninggal dunia. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved