Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Rudy: Hentikan Polemik dan Segera Panggil Ganjar

Widjajadi
24/5/2021 15:50
Rudy: Hentikan Polemik dan Segera Panggil Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan) bersepeda di lintasan road bike JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5/2021)( ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

POLEMIK kasus tidak diundangnya Ganjar Pranowo selaku kepala daerah yang juga kader PDIP dalam acara pengarahan Ketua DPP Puan Maharani kepada struktur partai dan inspeksi rangkaian penutupan HUT PDIP ke-48 di Semarang pada Sabtu (22/5), mengundang komentar keras FX Hadi Rudyatmo selaku mantan wali kota dan juga kader senior partai.

"Sebaiknya dihentikan. Sebab polemik itu tidak menguntungkan partai. Lebih dari itu, sebaiknya DPD PDIP Jateng segera mengundang Ganjar, dan menyelesaikan secara internal, bukan malah disampaikan lewat udara atau medsos," tukas Rudy, panggilan akrab Ketua DPC PDIP Solo itu kepada mediaindonesia.com Senin (24/5).

Menurut dia, sebagai sesama kader PDIP, tidak diundangnya Ganjar dalam acara pengarahan untuk struktur partai dan sekaligus penutupan rangkaian HUT PDIP itu memang terkesan aneh. Sebab pada diri Ganjar melekat sebagai kader PDIP, yang ditugaskan sebagai gubernur untuk melayani rakyat.

Dia juga tidak sependapat dengan Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto tentang alasan tidak diundangnya Ganjar, karena yang bersangkutan dianggap telah kebablasen, dalam upaya atau rancangan pencapresan 2024.

Rudy menganggap, tidak ada yang salah dalam langkah Ganjar Pranowo terkait langkah menuju Pilpres 2024. Sebab survei yang terjadi dan mengunggulkan dirinya, bukan dari Ganjar. Lebih dari itu, yang bersangkutan juga belum pernah menggelar deklarasi.

"Tidak ada aturan yang dilanggar oleh Ganjar selaku kader PDIP dalam konteks keinginan menuju Pilpres 2024. Dan misal dia mencalonkan diri sekali pun, keputusan akhir tetap pada Ketum. Kita sebagai kader, tegak lurus atas keputusan Ketum dan bertugas memenangkannya," imbunya.

Tapi, tegas dia sekali lagi, dalam persoalan Ganjar yang menuai pernyataan keras Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu itu, mestinya tidak perlu diungkap di udara.

"Lebih baik, Ganjar dipanggil, diundang secara internal.Jika memang dianggap salah, ya ditegur atau diberi SP (surat peringatan). Ini semua belum dilakukan DPD PDIP Jateng," kata Rudy sekali lagi.

Ia mencontohkan kasus ketika PDIP Kota Solo dalam Pilkada 2020, yang mana upaya usul pencalonan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa tidak direstui, Ketum DPP PDIP justru memunculkan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.

baca juga: Ganjar Pranowo

Meski dalam upaya pengajuan nama Achmad Purnomo-Teguh Prakosa tidak ada regulasi partai yang dilanggar, namun keputusan ketua umum berbeda.

"Ya sudah, kita sebagai kader partai mengikuti keputusan Ketum dan tegak lurus untuk memenangkan. Karena itu dalam persoalan Ganjar sebaiknya diselesaikan secara internal, tidak perlu diudara," saran Rudy yang saat acara pengarahan Puan Maharani dan sekaligus rangkaian penutupan HUT PDIP ikut hadir lewat daring.

Ia tidak mau mengomentari soal tudingan Bambang Pacul bahwa Ganjar memiliki pasukan medsos yang bergerak demi mendapatkan rekomendasi dalam pencalonan di Pilpres 2024. (N-1)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya