Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

10 Ribu UMKM Jawa Barat Siap Ekspor

Bayu Anggoro
21/5/2021 21:05
10 Ribu UMKM Jawa Barat Siap Ekspor
Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja (tengah)( ANTARA/Dedhez Anggara)

UMKM Jawa Barat menunjukkan ketahanan mereka di tengah pandemi. Sebanyak 10.000 pelaku UMKM di provinsi itu sudah siap untuk melakukan ekspir hingga 2023.

Sejak 2019 tercatat sebanyak 5.500 UMKM telah mengikuti pendampingan ekspor melalui program UMKM Juara. Dari jumlah itu, 132 UMKM di antaranya memiliki potensi ekspor pada produk asesoris, batik kriya, fesyen, makanan dan minuman olahan.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, negara
tujuan ekspor ialah negara tetangga di lingkup ASEAN, Belanda, Jepang, India, Taiwan, Korea, Spanyol, Jerman, dan Arab Saudi.

Menurut dia, berbagai upaya dilakukan Pemprov Jawa Barat untuk
meningkatkan peluang ekspor UMKM selain pendampingan. Di antaranya bekerja sama dengan Kementerian KUKM RI melalui Sekolah Ekspor.

Program ini memberi pelatihan ekspor bagi UMKM dan aparatur Dinas KUMKM provinsi dan kabupaten/ kota se-Jawa Barat. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkembangan eksportir baru khususnya UMKM, dan kepedulian dari kalangan perguruan tinggi serta generasi muda.

Selain itu, berkontribusi pada pembangunan perekonomian nasional melalui peningkatan penerimaan devisa dan membangun kewirausahaan global. Harapannya, dengan pelatihan ini akan membangun jejaring usaha bisnis di dalam dan luar negeri.

Menurut Setiawan, pelatihan ini berlangsung secara berkelanjutan. Sebanyak 120 UMKM dan aparatur telah mengikuti pelatihan ini.

Terkait upaya itu, guna mendorong ekspor UMKM, Pemprov Jawa Barat juga melakukan kerja sama dengan Free Trade Agreement Center untuk layanan konsultasi, edukasi dan advokasi mencakup cara terbaik untuk memperbaiki akses pasar, kepastian hukum dan transparansi bisnis Indonesia.

"Kerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), kami
mempromosikan produk UMKM di luar negeri. Selain itu juga melakukan
komunikasi dengan atase perdagangan di luar negeri yang menjadi tujuan
ekspor," katanya.

Upaya lainnya melaksanakan program magang bagi UMKM di perusahaan yang
sudah melakukan ekspor dan bekerja sama dengan perusahaan eksportir untuk ekspor produk UMKM.

"Kita juga mengikutsertakan sejumlah produk UMKM unggulan ke dalam pameran internasional. Contohnya, mengirimkan produk kopi unggulan asal Kabupaten Subang Hofland Coffeeâ untuk mengikuti pameran Gulfood 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab," kata Sekda Jabar.

Menurut dia, produk ini mencuri perhatian konsumen mancanegara dan
mendapat orderan dari sejumlah negara seperti Arab Saudi dan Mesir.


Surplus

 

Sementara itu, berdasarkan data BPS Jawa Barat, pada masa pandemi covid 19, nilai ekspor Jawa Barat selama Maret 2021 mencapai US $2,98 miliar atau meningkat 24,35% dibandingkan Maret 2020.

Secara kumulatif, nilai ekspor Jawa Barat Januari-Maret 2021 mencapai
US $8,14 miliar atau meningkat 13,39% dibanding periode yang sama tahun
2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US $8,10 miliar atau
meningkat 13,5%.

Ekspor non migas Maret 2021 mencapai US $2,96 miliar, naik 13,95%
dibanding Februari 2021. Sementara ekspor migas naik sebesar 75,18%.

Berdasarkan sektor, ekspor Non Migas hasil industri pengolahan serta
hasil tambang dan lainnya Maret 2021 naik masing-masing 24,67% dan
46,51% dibanding bulan yang sama 2020.

"Sementara ekspor hasil pertanian turun 43,50%. Ekspor non migas Maret
2021 yang terbesar adalah ke Amerika Serikat, yaitu US $552,24 juta, disusul Jepang US $293,31 juta, dan Tiongkok US $217,01 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,94%," katanya.

Selain itu, nilai neraca perdagangan luar negeri Jawa Barat Maret 2021
surplus US $1,65 miliar. Secara kumulatif Januari-Maret 2021 surplus mencapai US $5,07 miliar.

Sementara data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, pada Februari 2021 mencatat dari 13 Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal di Jawa Barat telah menerbitkan 12.670 form SKA, yang terdiri dari 22 jenis form. "Form terbanyak adalah Form D berjumlah 3.196 dengan tujuan ekspor ke negara ASEAN," katanya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya