Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
INDONESIA telah menerima tawaran Australia untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di Perairan Bali sejak Rabu (21/4) lalu. Dua kapal perang Angkatan Laut milik Australia, yakni Kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius diterjunkan dalam pencarian kapal itu.
Komandan Satgas Gabungan 635 Laksamana Muda Mark Hammond AM, RAN, mengatakan kedua kapal perang tersebut saat ini berada di laut pada penempatan wilayah yang terpisah, menuju area pencarian.
Baca juga: KLHK Gelar Patroli Bersama Tim MPA Paralegal di TN Gunung Ciremai
Ballarat sendiri merupakan kapal jenis fregat kelas Anzac, dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R di atas kapal, diharapkan tiba di area pencarian pada hari ini setelah transit di Selat Lombok.
Kemudian, Kapal pendukung Sirius juga dilaporkan berada di lepas pantai Brunei dan diperkirakan akan berada di area pencarian mulai hari Selasa. Kapal tersebut dikabarkan dapat mengisi ulang kapal dengan bahan bakar, air, dan persediaan pada siang dan malam hari.
"Kedua kapal Australia ini akan membantu memperluas area pencarian dan memperpanjang durasi upaya pencarian.” ungkap Hammond dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (23/4).
Dia menyebut, Departemen Pertahanan Australia tetap berkomunikasi dengan Indonesia untuk menentukan apakah Australia dapat memberikan bantuan lebih lanjut.
“Pikiran saya bersama awak kapal selam KRI Nanggala, keluarganya, dan warga Indonesia. Seperti biasa, kami siap membantu sesama pelaut di TNI AL," tandas Hammond.
Diketahui, pada Rabu (21/04) pukul 03.45 WITA, KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul 04.00 WITA melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal. Itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 WITA saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.
Baca juga: Pakar Pendidikan: Plagiarisme Berbahaya Seperti Covid-19
Presiden Joko Widodo juga sudah menegaskan upaya pencarian dan penyelamatan 53 awak KRI Nanggala 402 adalah prioritas utama. Presiden telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudi Margono untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki.
"Saya sudah memerintahkan Panglima TNI, Kepala Satuan Angkatan Laut bekerja sama dengan Basarnas dan instansi lainnya untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan upaya seoptimal mungkin. Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/4). (OL-6)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha untuk KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali pada 2021 lalu.
Mantan Komandan Kala Seram KRI Nanggala 402 wafat setelah menjalani perawatan di RS Mintohardjo, Jakarta.
Perumahan ini dibangun di atas lahan 2 hektare dan mulai dibangun sejak 23 Agustus 2021. Ada 53 unit rumah khusus untuk Pahlawan KRI Nanggala 402
Kegiatan tersebut adalah murni dukungan kemanusian dari Noah, Musica Studio, serta paduan suara Unpar tanpa ada unsur komersial sedikitpun.
TNI Angkatan Laut membangun monumen untuk mengenang peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di Laut Bali.
Selama pelaksanaan operasi salvage ini telah dilaksanakan penyelaman sebanyak 20 kali dan berhasil mengangkat material-material penting
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved