Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Sumsel Diminta Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19

Dwi Apriani
31/3/2021 23:45
Sumsel Diminta Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19
Ilustrasi(DOK MI)

MESKI jumlah kematian akibat Covid-19 di Sumsel tergolong rendah dibanding angka positif dan sembuh, namun angka kematian melebihi angka kematian nasional. Angka kematian di Sumsel sebesar 4,6 persen, sedangkan kematian nasional 2,7 persen.

"Mohon maaf ini nyawa manusia. Satu nyawa itu berharga. Angka kematian ini karena keterlambatan melakukan treatment, ketahui siapa yang positif testing belum agresif," ujar Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri vaksinasi massal Covid-19 di Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC), Rabu (31/3).

Menurutnya, tingkat kematian tinggi menunjukkan kepastian Bed Occupancy Ratio (BOR) yang rendah, masalah fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan peralatan yang belum memadai. Hal ini yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah.

"Sepertinya angka kasus yang kecil ini bisa saja karena testing kurang. Rendahnya kasus ini dinilai baik sehingga belum perlu menerapkan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat," jelasnya.

Di Sumsel, tercatat kasus Covid-19 mencapai 17.702. Dari jumlah tersebut, 14.590 dan meninggal dunia 828 kasus.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini, menjelaskan, upaya menurunkan angka kematian dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah pemeriksaan (testing) dengan meningkatkan penemuan suspek melalui kegiatan penelusuran (tracing) dan di layanan. Selain itu, menurunkan jumlah kematian dengan lebih memperhatikan tata laksana penanganan kasus di layanan, khususnya untuk kasus dengan penyakit penyerta (komorbid) dan lansia.

"Ini karena kematian kita terutama pada kelompok komorbid dan lansia. Sudah saatnya kita sadar dan peduli terhadap penyakit tidak menular yang saat ini sudah menjadi pembunuh nomor di Indonesia, seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus dan gagal ginjal," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik