Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Wikan Sakarinto menginginkan SMK penerima bantuan center of excellent (COE) 2020 bisa berkelanjutan mengembangkan kreativitasnya dalam dunia industri. Untuk 2021, Kemendikbud akan memberikan program bantuan pusat keunggulan untuk sekitar 900 SMK.
"Harus dipikirkan agar (produk-produk yang dihasilkan SMK) secara market dapat perform dan punya sustainability," terang Wikan saat meresmikan teaching factory program bantuan center of excellent (COE) 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di SMKN 1 Kalasan, Sleman, Minggu (14/3) pagi.
Ia mencontohkan, SMK di bidang pariwisata bisa mendesain paket wisata yang ditawarkan ke wisatawan dalam negeri dan luar negeri, tidak hanya menyediakan hotel, cafe, dan ruang pertemuan saja.
Antar-SMK juga bisa berkolaborasi untuk meningkatkan kompetensi mereka. Misalnya, SMK N 1 Kalasan bisa menyediakan paket wisata dan tempat menginap, sedangkan atraksi kesenian bisa meminta SMK N 2 Kasihan, Bantul.
"Nanti akan ada kolaborasi antarSMK sehingga anak-anak SMK juga bisa menjadi entrepreneur," kata Wikan.
Wikan juga mengatakan, dirinya akan ikut membantu SMK untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk SMK, seperti kerajinan batik, kerajinan kulit, hotel, hingga produk otomotif. Di SMKN 1 Kalasan, teaching factory yang diresmikan mulai edutel 12 kamar, cafe, ruang pertemuan, hingga dapur. SMKN 1 Kalasan mendapat bantuan Rp2,4 miliar program CoE 2020.
Pusat Keunggulan Pada 2020, penerima program bantuan COE berjumlah 491 SMK se-Indonesia. Bantuan yang diberikan Rp2-5 miliar sesuai kebutuhan masing-masing SMK. Pada 2021, program COE akan berubah menjadi SMK Pusat Keunggulan.
"Tahun 2021, penerima bantuan akan menjadi sekitar 900, 490-an di antaranya adalah penerima COE 2020," lanjutnya.
Program SMK Pusat Keunggulan 2021 bagi 490 SMK bertujuan menuntaskan program sebelumnya sehingga bantuan yang diberikan pada 490 SMK tersebut pun tidak sebesar bantuan pada 2020.
Wikan mengatakan filosofi utama program SMK Pusat Keunggulan adalah menciptakan kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki ide inovasi dan kreativitas. Setelah memiliki ide dan inovasi, sekolah akan dibantu untuk membangun gedung dan membeli alat. Ia ingin teaching factorynya benar-benar hidup agar siswa-siswa SMK merasakan masuk sekolah berbasis industri.
"Mereka masuk sekolah sekaligus bisa perform kemampuan yang dimiliki," kata dia.
Pada kesempata itu Kepala SMKN 1 Kalasan, Eri Yuliantoro menyampaikan sekolah yang dipimpinnya memiliki dua bidang keahlian, yatu pariwisata dan industri kreatif. Menurut dia, yang terpenting dalam menghubungkan dan menyesuaikan antara pendidikan di SMK dan dunia kerja.
"Tantangan bagi kami diberi kepercayaan menyukseskan program COE," kata Eri.
baca juga: Iluni UI Gelar Vaksinasi Untuk Alumni Lansia
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Didik Wardaya menyampaikan, program COE dapat membantu meningkatkan kompetensi lulusan SMK agar lebih mudah terserap di dunia kerja ataupun menjadi entrepreneur.
"Tugas pemerintah daerah juga untuk mendorong agar SMK lebih maksimal dalam pelayanan pendidikan," tutup dia. (OL-3)
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kementerian Ketenagakerjaan menggandengang Inovasi Muda dalam penyelenggaraan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025
Kerja sama antarkementerian terkait yang telah dilakukan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved