Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

PPKM ke-4, Kasus Covid-19 di Kota Kupang masih Tinggi

Palce Amalo
14/3/2021 09:24
PPKM ke-4, Kasus Covid-19 di Kota Kupang masih Tinggi
Ilustrasi covid-19(Dok Medcom.id)

PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sudah diperpanjang sebanyak empat kali atau delapan minggu. Namun kasus covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Sesuai laporan Satgas Covid-19 NTT yang diterima Minggu (14/3), dari 311 sampel swab asal Kota Kupang yang diperiksa di laboratorium PCR pada Sabtu (13/3), 73 sampel di antaranya positif covid-19. Sebelumnya, Jumat (12/3), dari 386 sampel swab yang diperiksa, 108 sampel positif coivd-19.

Kota Kupang pun tercatat sebagai daerah dengan kasus penyebaran covid-19 tertinggi atau menyumbang lebih dari 46% total kasus di NTT, dibandingkan dengan penyebaran covid-19 terbanyak kedua yakni 6,3% di Ende.

"Rata-rata pertambahan kasus harian covid-19 di NTT mencapai 66 orang pada Februari 2021, sedangkan tambahan kasus harian di NTT 151 orang," kata epidemiolog Ermi Ndun, Minggu (14/3)

Menurutnya, covid-19 di Kota Kupang mulai melonjak sejak November 2020 sebanyak 371 kasus, kemudian pada Desember 2020 bertambah menjadi 470 kasus. Kasus covid-19 mengalami lonjakan hingga 1.475 kasus pada Januari 2021 dan bertambah lagi menjadi 1.858 kasus pada Februari 2021. Karena kasus terus meningkat, pada 13 Januari Kota Kupang memberlakukan PPKM yang 
masih berlangsung sampai saat ini.

Namun sejak 1-14 Maret terjadi lonjakan 3.494 kasus. Kasus kematian pun bertambah dari 128 orang pada Februari menjadi 146 orang sampai 14 Maret. Meskipun penyebaran covid-19 masih tinggi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kupang Enest Ludji mengatakan warga mulai sadar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kondisi tersebut yang mendorong pemerintah kota melonggarkan protokol kesehatan seperti larangan makan di restoran mulai dibuka termasuk kegiatan ibadah.

baca juga: Kasus Covid-19 di Klaten Bertambah 44 Orang, 25 Sembuh

Di sisi lain, masih terlihat antrean pengunjung di kasir pertokoan dan swalayan tanpa menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti tidak menjaga jarak dan memakai masker secara benar. "Di bebrapa titik seperti di kasir swalayan, potensi besar penyebaran," ujarnya.

Menurutnya, masih ada warga yang terlihat cuek dengan kondisi saat ini. 

"Di angkot tidak terkendali, beberapa kali kami temukan dan berikan teguran kepada sopir angkot," tambahnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya