Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Koordinasi Bencana Terbaik, Pemprov Babel Raih Penghargaan

Mediaindonesia.com
10/3/2021 18:35
Koordinasi Bencana Terbaik, Pemprov Babel Raih Penghargaan
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).(Ist)

PROVINSI Kepulauan Bangka Belitung (Babel) layak disandingkan dengan daerah lain sebagai role model, provinsi yang bagus dalam koordinasi penanganan penanggulangan bencana, baik alam maupun non-alamnya. 

Tidak hanya sekali provinsi yang dipimpin Gubernur Erzaldi Rosman ini menerima penghargaan, terutama, dalam hal penanganan bencana. Hal itu memantik Pemerintah Pusat memberikan apresiasinya. 

Kali ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menganugerahi Provinsi Bangka Belitung, Pemprov DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan sebagai provinsi yang dianggap sinergitas kinerjanya masuk kategori baik dalam penanggulangan bencana.

Pemberian penghargaan dilakukan di ajang Penganugerahan Penghargaan Bidang Penanggulangan Bencana, Rabu (10/3) secara virtual di Zoom Meeting. Penghargaan diberikan kepada Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Babel. 

Apa alasan BNPB mengganjar Babel dengan penghargaan bergengsi ini? Alasannya, karena dalam urusan sinergitas, Pemprov Babel sangat kompak dalam menerapkan konsep 'pentahelix' di mana unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun kebersamaan. 

"Dalam setiap bencana alam yang terjadi di lapangan, baik bencana alam maupun bencana sosial, kelima unsur tersebut bahu membahu dalam penanggulangan bencana," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pemprov Babel, Mikron Antariksa, Selasa (9/3). 

Menurut Mikron, Selasa (9/3), Gubernur Babel Erzaldi Rosman didapuk menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Nasional Penganggulangan Bencana 2021 di Graha BNPB, Jakarta.

Gubernur Babel memaparkan mengenai bagaimana dirinya selaku gubernur mengkoordinasi penanggulangan bencana terutama yang saat ini sedang berlangsung seperti bencana non-alam yaitu pandemi Covid-19, bagaimana penanggulangannya dilaksanakan secara paripurna. 

Selain itu, dari sisi kinerja, BPBD Babel selaku Perangkat Daerah (PD) yang bertanggungjawab menanggulangi bencana, secara rutin melaporkan tentang kejadian-kejadian di wilayah Babel. Bagaimana penanggulangannya baik dari sisi pencegahan, penanganan secara darurat maupun dalam rehabilitasi rekonstruksi. 

"Artinya dalam pencegahan, kegiatan-kegiatan persiapan penguatan jejaring-jejaring relawan juga dilakukan," terang Mikron. 

Ditambah Mikron, melalui komunitas seperti Babel Peduli, dalam hal kedaruratan, BPBD langsung terjun ke lapangan dan merehabilitasi rekonstruksinya selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak. 

"Sehingga inilah Bangka Belitung ditetapkan menjadi salah satu penerima penghargaan kinerja sinergitasnya dalam penanggulangan bencana di wilayah RI," ungkapnya. 

Pemprov Babel juga memiliki sentuhan khusus dalam hal penanggulangan bencana Covid-19. Babel mendapat apresiasi dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro berbasis kearifan lokal dengan gorong royongnya yang dikenal dengan "Sepintu Sedulang atau Serumpun Sebalai." 

Mikron juga menerangkan peran serta masyarakat tegas Mikron, sangat diperlukan dan berarti dalam penanggulangan dan penanganan Covid-19. 

Misalnya, jelas Mikron, pihaknya pernah menerapkan di Desa Bencah dan Desa Delas, Kabupaten Bangka Selatan yang memberdayakan masyarakat dengan pengaktifan kearifan lokal tadi. Hal ini berhasil. Hingga nol kasus di tempat yang disebut. Padahal sempat menjadi zona bahaya. 

Koordinasi tentu butuh sosok yang mampu memanage semua stakeholder. Di sinilah peran besar seorang Gubernur Erzaldi Rosman.
Kata Mikron harus diakui, gubernur sangat besar peranannya dalam penanggulangan dan penanganan Covid-19 terutama dalam hal kebijakan. 

"Terutama kebijakan yang bersifat keberpihakan terhadap pelayanan kepada masyarakat, korban bencana baik dari sisi bagaimana cara mencegah kebencanaan pada saat maupun setelah terjadinya bencana," jelasnya. 

"Kebijakan ini di antaranya, arah kebijakan ditentukan untuk bagaimana program pencegahan coba dilakukan darurat dan rehabilitasi rekonstruksi," ujarnya mengakhiri. (RO/OL-09)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya