Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tanggul Sungai Jebol, Beberapa Kawasan di Semarang Masih Banjir

Akhmad Safuan
24/2/2021 14:41
Tanggul Sungai Jebol, Beberapa Kawasan di Semarang Masih Banjir
Pengendara motor melaju di jalan yang terendam banjir di Jalan Gajah Raya, Kota Semarang(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

BANJIR yang melanda bagian tengah Kota Semarang sudah surut, sementara di bagian pinggir terutama wilayah Kalugawe dan Genuk tetap tinggi bahkan jalur pantura Semarang-Demak terendam banjir hingga lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (24/2), banjir yang merendam jalur utama di pusat Kota Semarang seperti Simpang Lima, Jalan Pahlawan, Jalan Gajahmada dan kantor Gubernur Jateng sudah surut sejak semalam, namun beberapa jalur lain di pinggiran kota masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.

Jalur pantura Semarang-Demak, mulai Kaligawe hingga Genuk juga masih terendam banjir hingga hanya kendaraan besar yang dapat melintas, sementara kendaraan kecil dan roda dua dialihkan ke jalan alternatif yakni Majapahit-Alteleri-Woltermanginsidi-Simpang Genuk dan tol Kaligawe-Gayamsari.

Banjir di Kota Semarang juga masih meninggi di beberapa kawasan seperti Sawah Besar, Gayamsari, Genuk, Karangkimpul, Telogosari dan kawasan industri kecil (LIK) Terboyo. Warga pun memilih tidak beraktivitas karena banjir merendam jalan perkampungan dan perumahan serta sebagian tempat tinggal mereka dengan ketinggian air 20-75 sentimeter.

Jebolnya Tanggul Kali Asin dan Kali Muara juga memperparah keadaan, wilayah Tanjung Emas dan Tanah Mas terendam banjir dengan ketinggian air 50-80 sentimeter. Sekuat apapun pompa air tidak mampu mengurangi air yang terus mengalir dari sungai melalui tanggul yang jebol.

Baca juga: Simpang Lima dan Kantor Gubernur Jateng di Semarang Kebanjiran

Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan Relawan berupaya mengevakuasi warga dengan perahu karet hingga siang belum dapat menunjukan hasil. Warga memilih bertahan di rumah meskipun harus membuat tanggul maupun membuat panggung dari tempat tidur, meja maupun kursi.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan untuk mempercepat pengeringan, puluhan pompa air yang ditempatkan di berbagai titik dimaksimalkan terutama di pusat kota, sehingga dalam kurun waktu dua jam, banjir sudah surut. Namun untuk wilayah langganan masih ada kendala keterbatasan dan kendala.

"Kita terus maksimalkan seluruh pompa, saat ini banjir masih merendam wilayah utara dan timur untuk menurunkan volume banjir di kawasan itu," kata Hendrar.

Meskipun tidak sebesar pada tanggal 6 dan 7 Februari, lanjut Hendrar Prihadi, seluruh pompa air diaktifkan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya