Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kasus Covid-19 Terus Melonjak di NTT

Palce Amalo
20/2/2021 20:24
Kasus Covid-19 Terus Melonjak di NTT
Sejumlah warga mengantre pada kegiatan rapid test antigen gratis di halaman RS tentara Wirasakti Kupang(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

WARGA Nusa Tenggara Timur (NTT) diingatkan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk menurunkan kasus covid-19 yang terus melonjak.

Dinas Kesehatan NTT, Sabtu (20/2), melaporkan terjadi lonjakan 228 kasus di Kota Kupang dan enam kabupaten selama Jumat (19/2) atau lebih banyak dari lonjakan kasus pada Kamis (18/2) yakni 104 kasus, serta Rabu (17/2) sebanyak 145 kasus.

"Positif rate Jumat 42%," kata Sekretaris Dinas Kesehatan NTT David Mandala.

Sampai Sabtu pagi, total kasus covid-19 di NTT telah mencapai 8.344 orang dengan pasien meninggal sebanyak 213 orang, sembuh 5.311 atau 64% dan masih dirawat sebanyak 2.800 orang.

Di sisi lain, pasien sembuh juga terus bertambah. Pasien sembuh terbanyak pada Rabu sebanyak 188 orang, kemudian 135 pasien sembuh pada Kamis dan 170 orang sembuh pada Jumat.

Adapun Kota Kupang tercatat sebagai daerah dengan penularan tertinggi covid-19 di NTT yakni sebanyak 3.950 kasus dari total kasus di NTT. Sedangkan kasus terbanyak kedua di Manggarai Barat 466, Ende 454, dan Sumba Timur 406 kasus. Kasus kematian terbanyak akibat covid-19 juga berasal dari Kota Kupang sebanyak 92 orang.

Baca juga:  Pasien Sembuh di NTT Naik jadi 62%, Satgas Ingatkan Taat Prokes

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji mengatakan pemerintah Kota Kupang berencana melibatkan ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) akan mempercepat penemuan kasus sehingga pemutusan rantai penularan covid-19 juga dipercepat.

"Dengan semakin banyak orang melakukan testing, kita tahu lebih dini sehingga mencegah kemungkinan banyak orang terjangkit," ungkapnya.

Dia mengatakan dalam PPKM tahap III yang berlangsung sampai 24 Februari, masyarakat terlihat mulai menerapkan protokol kesehatan secara ketat namun belum seluruhnya.

"Memang masih dilakukan pembenahan tetapi PPKM mulai berdampak baik di masyarakat," jelasnya.

Sesuai pantauan di pasar tradisional misalnya, banyak pengunjung dan penjual tidak mengenakan masker secara benar atau sama sekali tidak mengenakan masker.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik