Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
DALAM menghadapi masa pandemi Covid-19 terdapat 150 pelaku UMKM di Kabupaten Sikka, NTT yang masih produktif. UMKM-UMKM tersebut saling menguatkan agar usaha mereka tetap bertahan.
"Dalam situasi pandemi Covid-19 ini para pelaku UMKM yang tergabung di Asosiasi Pelaku UMKM dan Ekraft Sikka (AKUSIKKA) saling menguatkan antar satu sama lain," kata Ketua AKUSIKKA, Sherly Irawati kepada mediaindonesia.com, Senin (15/2).
Menurut dia saling menguatkan ini dalam artinya para pelaku UMKM saling memberikan informasi produknya kepada pelaku UMKM lainnya untuk dipasarkan agar bisnis mereka tetap berjalan.
"Misalnya si A UMKM kuliner dan si B UMKM aksesoris tenun. Mereka berdua ini saling mempromosikan satu sama lain. Dan apabila pembeli ada yang membutuhkan produk aksesoris tenun namun pesannya di si A. Makanya yang si A ini akan menjual produknya si B dan sebaliknya. Ini juga berlaku kepada pelaku UMKM lainnya. Masih banyak cara lain lagi yang dilakukan antar sesama pelaku. Para pelaku UMKM saling menguatkan dengan cara membantu pasarkan produk satu sama lainnya agar bisnis masing-masing mereka tetap berjalan," kata Sherly Irawati.
baca juga: Pemerintah Dorong UMKM Go Digital
Sherly Irawati menuturkan kendala yang dihadapi pelaku UMKM adalah produknya sulit dipasarkan ke luar Sikka. Alasannya biaya pengiriman mahal. Untuk itu perlu kerja sama dengan jasa pengiriman
"Kalau kita pelaku UMKM di Sikka berjualan sendiri-sendiri agak sulit. Tetapi karena kita punya wadah AKUSIKKA ini kita saling menguatkan dengan saling mempromosikan produk teman-teman," tandas dia.
Menurut Sherly Irawati bahwa di masa pandemi Covid-19 ini justru UMKM yang paling bertahan dan surface dibandingkan dengan mereka yang di perusahaan bahkan ada yang gulung tikar.
"Kalau UMKM ini kan tidak. Justru UMKM ini paling menyesuaikan diri dengan situasi pandemi Covid-19. Mereka promosi di media sosial," bebernya. (OL-3)
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengalokasikan anggaran senilai Rp20 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Takalar.
Diproyeksikan UMKM di Rest Area Heritage Banjaratma Km 260 B Tol Pejagan-Pemalang ini, dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Koperasi Merah Putih jangan sampai menjadi kompetitor pelaku UMKM di desa. Kalau bisa justru menjadi mitra strategis, bahkan distributor bagi produk-produk UMKM,”
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Riset Ipsos 2025 menyoroti peran e-commerce dalam mendukung UMKM dan brand lokal. Shopee unggul dalam mendorong pertumbuhan dan ekspor bisnis lokal.
Kemendag terus mendorong kurasi produk lokal, khususnya produk UMKM, agar memenuhi standar pasar domestik dan internasional.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved