Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

UMKM di Sikka Saling Dukung Untuk Bertahan

Gabriel Langga
16/2/2021 08:06
UMKM di Sikka Saling Dukung Untuk Bertahan
Produk UMKM di Sikka, NTT.(MI/Gabriel Langga)

DALAM menghadapi masa pandemi Covid-19 terdapat 150 pelaku UMKM di Kabupaten Sikka, NTT yang masih produktif. UMKM-UMKM tersebut saling menguatkan agar usaha mereka tetap bertahan.

"Dalam situasi pandemi Covid-19 ini para pelaku UMKM yang tergabung di Asosiasi Pelaku UMKM dan Ekraft Sikka (AKUSIKKA) saling menguatkan antar satu sama lain," kata Ketua AKUSIKKA, Sherly Irawati kepada mediaindonesia.com, Senin (15/2).

Menurut dia saling menguatkan ini dalam artinya para pelaku UMKM saling memberikan informasi produknya kepada pelaku UMKM lainnya untuk dipasarkan agar bisnis mereka tetap berjalan.

"Misalnya si A UMKM kuliner dan si B UMKM aksesoris tenun. Mereka berdua ini saling mempromosikan satu sama lain. Dan apabila pembeli ada yang membutuhkan produk aksesoris tenun namun pesannya di si A. Makanya yang si A ini akan menjual produknya si B dan sebaliknya. Ini juga berlaku kepada pelaku UMKM lainnya. Masih banyak cara lain lagi yang dilakukan antar sesama pelaku. Para pelaku UMKM saling menguatkan dengan cara membantu pasarkan produk satu sama lainnya agar bisnis masing-masing mereka tetap berjalan," kata Sherly Irawati. 

baca juga: Pemerintah Dorong UMKM Go Digital

Sherly Irawati menuturkan kendala yang dihadapi pelaku UMKM adalah produknya sulit dipasarkan ke luar Sikka. Alasannya biaya pengiriman mahal. Untuk itu perlu kerja sama dengan jasa pengiriman

"Kalau kita pelaku UMKM di Sikka berjualan sendiri-sendiri agak sulit. Tetapi karena kita punya wadah AKUSIKKA ini kita saling menguatkan dengan saling mempromosikan produk teman-teman," tandas dia.

Menurut Sherly Irawati bahwa di masa pandemi Covid-19 ini justru UMKM yang paling bertahan dan surface dibandingkan dengan mereka yang di perusahaan bahkan ada yang gulung tikar. 

"Kalau UMKM ini kan tidak. Justru UMKM ini paling menyesuaikan diri dengan situasi pandemi Covid-19. Mereka promosi di media sosial," bebernya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya