Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
GUBERNUR Riau Syamsuar menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terhitung berlaku sejak 15 Februari hingga 31 Oktober 2021.
Penetapan status siaga darurat demi mengantisipasi terulangnya bencana kabut asap itu dilakukan dalam rapat koordinasi Karhutla secara daring bersama kepala daerah se Riau di gedung daerah Balai Serindit, Senin (15/2).
Ia menjelaskan, penetapan status siaga darurat Karhutla Riau merupakan langkah antisipasi secara dini untuk mengatasi karhutla. Apalagi syarat penetapan siaga darurat Karhutla tingkat provinsi telah terpenuhi dengan adanya dua kabupaten dan kota yakni Bengkalis, dan Dumai yang telah terlebih dahulu menetapkan status serupa.
"Diharapkan dengan penetapan status siaga darurat Karhutla, pencegahan pada musim kemarau dapat dilakukan sedari awal," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan pada pekan kedua Februari 2021 diketahui sejumlah wilayah
di Riau sudah mulai dilanda Karhutla. Dari hasil laporan yang diterima oleh BPBD Riau, hingga saat ini terdapat empat daerah di Riau yang sudah ditemukan Karhutla yaitu Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, dan Siak.
"Dari empat daerah itu dua sudah menetapkan status siaga, dan besok akan menyusul Rokan Hilir juga akan menetapkan status siaga darurat Karhutla," ungkapnya. (OL-15)
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan untuk pemadaman karhutla di Provinsi Riau telah berhasil menurunkan hujan
Mereka yang dilibatkan dalam apel ini meliptui TNI-Polri, Basarnas, Satpol PP, Dishub, Taman Nasional Tengger Semeru dan BPBD Kabupaten/Kota se Jatim.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
DALAM periode Januari hingga Juli 2025, Polda Riau bersama jajaran Polres telah menangani 35 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dengan 44 orang tersangka.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengingatkan masyarakat Riau agar tidak membakar hutan dan lahan terutama pada 22 hingga 28 Juli 2025.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Sumatra Barat. Lebih dari 200 hektare lahan terbakar sejak Mei hingga pertengahan Juli 2025.
WAKIL Menteri Kehutanan Sulaiman Umar meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Titik panas di Sumatra di antaranya terdapat di Riau sebanyak 586 titik, Sumatra Utara 300 titik, dan Sumatra Barat 193 titik.
polisi menangkap seorang pelaku pembukaan lahan dengan cara dibakar, yang terjadi di Desa Kalimanting, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi.
Sejak 7 Juli sampai dengan 19 Juli 2025, perwakilan guru dari 52 SD dan 18 SMP mengikuti pelatihan koding dan kecedasan artifisial secara bergiliran selama 5 hari.
Ratusan titik panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terpantau tengah membara di Pulau Sumatra.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved