Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rekonstruksi Pascabencana Ratusan Desa di Kalsel Mendesak

Denny Susanto
09/2/2021 07:25
Rekonstruksi Pascabencana Ratusan Desa di Kalsel Mendesak
Prajurit Korps Marinir TNI AL Pasmar 1 Jakarta membawa perahu karet di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Januari 2021(ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

DAMPAK kerusakan akibat bencana banjir besar dan tanah longsor di 11 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan pertengahan Januari lalu sangat parah dalam sejarah provinsi tersebut. Upaya rekonstruksi pasca bencana ratusan desa terdampak bencana sangat mendesak. Kepala Dinas PMD Provinsi Kalsel, Zulkifli, Selasa (9/2) menyebut bencana banjir dan longsor telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur desa maupun sumber-sumber ekonomi masyarakat desa. 

"Ratusan desa yang terdampak bencana di beberapa wilayah kerusakan sangat parah. Upaya rekonstruksi pasca bencana sangat mendesak," tegasnya.

Hasil pendataan Dinas PMD Kalsel terhadap kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum (sarpras) desa diperoleh data ada 262 desa di 11 kabupaten/kota terdampak bencana banjir dan longsor. Daerah terparah terdampak bencana meliputi Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut dan Hulu Sungai Tengah.

Kerusakan sarpras desa berupa kantor desa, PAUD, Polindes, Posyandu dan BUMDes sebanyak 360 buah. Hampir 100 bangunan di antaranya mengalami rusak sedang dan berat, termasuk 29 buah kantor desa. Sebelumnya Pemprov Kalsel telah mengusulkan kepada Kementerian Desa agar dana desa dapat dimanfaatkan untuk upaya percepatan rekonstruksi pasca bencana di desa. 

"Kita ingin ada kebijakan dari pusat terkait pemanfaatan dana desa untuk membangun kembali infrastruktur desa yang rusak akibat banjir. Kita masih menunggu jawaban dari Kementerian Desa," ujarnya.

Tentunya infrastruktur desa yang diperbaiki sesuai dengan ketentuan dan kewenangan pemerintahan desa. Dikatakan Zulkifli percepatan pemulihan infrastruktur ini sangat penting, karena merupakan pondasi bagi pembangunan sektor lainnya di desa. 

baca juga: 10 Kabupaten/Kota Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan

"Selain infrastruktur desa, bencana banjir dan longsor juga merusak sumber ekonomi masyarakat desa seperti pertanian, perkebunan hingga usaha jasa lingkungan yang sedang gencar dikembangkan masyarakat desa," kata Zulkifli.

Kalsel memperoleh dana desa sebesar Rp1,5 triliun untuk 1.864 desa dengan kisaran rata-rata dana diterima desa Rp600 juta sampai Rp800 juta tiap desa. Pada 2020 serapan dana desa cukup baik mencapai lebih 90 persen. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya