Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Longsor Tutup Jalan alternatif Antardesa di Pangandaran

Kristiadi
02/2/2021 23:41
Longsor Tutup Jalan alternatif Antardesa di Pangandaran
Tanah longsor tutup jalan penghubung antardesa di Pangandaran.(MI/Kristiadi)

HUJAN deras disertai tanah longsor terjadi di Dusun Cibodas, Desa Kersaratu, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Tanah longsor menutup ruas jalan antardesa sepanjang 20 meter dan ketebalan 4 meter mengakibatkan masyarakat terisolasi. Pada kejadian Selasa (2/2) ini tidak ada korban jiwa.

Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana mengatakan, intensitas hujan tinggi beberapa hari ini telah menyebabkan sebuah tebing setinggi 20 meter milik KPH Perhutani Kabupaten Ciamis longsor hingga menimbun ruas jalan antardesa. Namun, dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa tetapi bagi masyarakat setempat tak bisa melaluinya.

"Hujan deras yang telah terjadi itu membawa bebatuan hingga material longsor menimbun jalan antardesa dan dipastikan jika kembalinya hujan turun dipastikan bencana susulan bisa kembali terjadi. Akan tetapi, awalnya lahan itu milik KPH Perhutani Ciamis dan banyak pohon tumbuh sepanjang jalan tapi sekarang kondisi habis ditebang dengan alasan diremajakan," katanya, Selasa (2/2/2021).

Ia mengatakan, tebing setinggi 20 meter saat ini kondisinya masih tetap berbahaya karena memiliki kemiringan 45 derajat dan jika hujan deras kembali terjadi longsor susulan akan menimbun jalan tersebut. Sementara, petugas gabungan telah berupaya melakukan evakuasi material longsor agar jalan itu kembali dilalui meski peralatan yang digunakannya itu berupa cangkul.

"Petugas gabungan dari berbagai institusi TNI, Polri, BPBD, Tagana dan masyarakat berupaya melakukan evakuasi pembersihan material di ruas jalan tersebut dan memberikan himbauan agar masyarakat tetap waspada terutamanya terkait intensitas hujan yang tinggi bisa saja menyebabkan longsor, banjir, pohon tumbang dan pergerakan tanah," ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Suheryana mengatakan, proses pembersihan material longsor selama itu telah dilakukan dengan menggunakan cangkul dan sekop guna membuka akses jalan. Namun, di lokasi tersebut memang rawan terjadi longsor mengingat kondisi lahan tidak ada lagi pohon penghalang material dan dipastikan longsor susual bisa saja terjadi.

"Kami sudah mengerahkan petugas terutama untuk membuka akses jalan, agar masyarakat bisa menggunakannya kembali secara normal. Akan tetapi, kejadian tersebut supaya warga harus tetap waspada karena intensitas hujan dapat menimbulkan bencana mulai longsor, banjir, pergerakan tanah dan pohon tumbang," paparnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya