Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Masyarakat Harus Selalu Galakkan Protokol Kesehatan

Budi Ernanto
25/1/2021 18:19
Masyarakat Harus Selalu Galakkan Protokol Kesehatan
Pejalan kaki yang mengenakan masker melintas di depan mural 3M di Cawang, Jakarta, Senin (4/10).(MI/M IRFAN)

MASYARAKAT diimbau untuk semakin ketat menerapkan protokol kesehatan (protkes). Sebab, kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Perhimpunaan Dokter Umum Indonesia (PDUI) dr Ardiansyah Bahar mengatakan kasus positif covid-19 yang masih tinggi menandakan penularan masih terus terjadi di masyarakat.

"Hal ini bisa terjadi karena anjuran untuk menjalankan protokol kesehatan belum sepenuhnya dijalankan dengan baik," kata Ardiansyah dalam keterangan resminya, akhir pekan lalu.

Selain itu, menurut dia, bisa saja karena kapasitas pemeriksaan juga meningkat. "Sehingga dapat lebih masif dalam menemukan orang yang positif," ujarnya.

Ardiansyah mengatakan bagi orang yang masih beraktivitas di luar rumah dan bertemu banyak orang, tentu akan sangat sulit untuk menentukan kapan dan di mana tertular covid-19. Maka, penggunaan masker menjadi mutlak kapapun dan di manapun, termasuk saat bersama keluarga.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Babel Naik, Warga Harus Perkuat 3M

"Tidak boleh lengah sedikit pun dalam menjalankan protokol kesehatan, apalagi pada kegiatan yang melibatkan orang banyak," ungkapnya.

Dia yakin kasus covid-19 akan melandai jika kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dibarengi dengan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Tersedianya vaksin covid-19 tidak boleh membuat kita lengah karena tetap butuh waktu untuk mencapai herd immunity yang kita harapkan dari vaksinasi," pungkas Ardiansyah.

Sebagai upaya menekan kasus covid-19, pemerintah memperpanjang PPKM di Jawa-Bali mulai 25 Januari sampai 8 Februari. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan PPKM di Jawa-Bali diharapkan bisa menekan penularan Covid-19 agar beban pada layanan kesehatan menurun.

Wiku menyebut, tujuan utama kebijakan PPKM adalah memutus mata rantai penularan Covid-19. Jika penularan Covid-19 bisa diputus, maka layanan kesehatan kembali membaik. "Tentunya akan menurunkan tekanan pada layanan kesehatan," kata dia. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya