Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PEMERINTAH Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dekranasda menggelar Launching Batik Tanah Liek dengan motif virus korona yang cantik dan memesona pada Selasa (19/1). Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Pesisir Selatan tersebut, dihadiri langsung oleh Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pessel Lisda Hendrajoni serta Forkopimda dan Kepala OPD.
"Kami mengapresiasi para perajin batik tanah liek yang hingga saat ini terus berkoordinasi dengan Dekranasda selaku pembina. Saat munculnya ide batik motif korona sebagai salah satu motif baru, kami langsung memberikan dukungan agar segera di-launching dan dipromosikan, karena kami menilai ini karya yang unik," ujar Lisda Hendrajoni dalam sambutannya.
Selain motifnya yang unik, menurut Lisda, terdapat cerita dan motivasi dalam karya seni batik motif korona tersebut yang timbul dari perajin batik Dewi Hapsari. "Meskipun berada di tengah pandemi covid-19, perajin tetap menyalurkan kreativitas. Ini menjadi motivasi bagi kita semua sekaligus akan memiliki nilai jual dalam promosinya ke depan," sambung Lisda.
Guna mendukung dan mewujudkan Pesisir Selatan menjadi sentra batik, Lisda mengaku juga tengah mempersiapkan pabrik pewarna batik yang rencananya dibangun di Kenagarian Lumpo Kecamatan IV Jurai. "Pesisir Selatan saat ini sudah mulai dikenal sebagai penghasil batik di Sumatra Barat. Batik lumpo dan batik tanah liek dengan berbagai motif seperti mandeh rubiah serta motif korona dan batik jembatan akar. Perajin membutuhkan kehadiran pabrik pewarna sebagai penunjang produksi," jelasnya.
Dewi Hapsari yang menciptakan ide batik korona mengucapkan terima kasih kepada Dekranasda Pesisir Selatan karena selama ini telah memberikan pembinaan dan dukungan terhadap UKM, khususnya sentra batik. "Di bawah binaan Bunda Lisda selaku Ketua Dekranasda Pesisir Selatan, kami selalu mendapatkan dukungan dalam berkreasi. Beliau selalu hadir dan memberi semangat kami, terutama saat pandemi covid-19 yang melumpuhkan ekonomi masyarakat, khususnya bagi UKM dan UMKM," ujarnya.
Bercerita tentang ide batik korona, Dewi menjelaskan bahwa muncul saat ia tengah terkonfirmasi positif covid-19 dan harus menjalani isolasi. "Karena hanya bisa berdiam diri di rumah, sebagai perajin kami dituntut agar terus berkreasi. Di tengah kondisi positif covid-19 dan takut dengan virus korona, saya terpikir bagaimana virus ini dapat menjadi menyenangkan dengan berdamai dengannya. Muncullah ide untuk membuat batik dengan motif seperti virus tersebut," terangnya.
Dewi juga mengaku awalnya membuat cetakan dari kertas yang dibuat mirip dengan virus korona yang ia lihat melalui media sosial ataupun televisi. "Bikin cetakan sendiri dulu dari kertas. Terus ditempelkan ke kain yang berwarna hitam. Untuk motifnya diberi warna yang menarik dan cerah sehingga tidak lagi menakutkan," ungkapnya.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni yang juga ikut memperagakan batik motif korona tersebut menyatakan siap memberikan dukungan kepada pengusaha dan perajin batik di kabupaten tersebut. "Pemerintah kabupaten akan siap mendukung sentra batik yang ada di Pesisir Selatan. Ini terbukti memiliki ekonomi yang cukup tinggi dan membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan," tegas Bupati.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dekranasda Pesisir Selatan, setidaknya terdapat tiga kecamatan di Pesisir Selatan yang telah membuka peluang kerja bagi para pembatik. Data tersebut berlokasi di Kecamatan IV Jurai dengan 200 pembatik dan Kecamatan Lunang 70 orang serta di Kecamatan Bayang Utara. Selain launching batik bermotif korona dari Kecamatan Lunang, di hari kemarin juga diluncurkan batik jembatan akar dari Kecamatan Bayang Utara. (RO/OL-14)
Faisal Shah memilih batik Merawit dari Cirebon karena teknik merawitnya sangat detail, kaya akan warna, dan sangat cocok dengan personal Elvira Devinamira.
Batik terus berkembang seiring inovasi para perajin dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
Tahun ini, GBN 2025 secara khusus mengangkat Batik Merawit dari Cirebon, sebuah teknik membatik khas yang dikenal melalui pola garis halus dan detail yang memerlukan ketelitian tinggi.
KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa industri batik terus menunjukkan kelihatan positif baik di pasar domestik maupun internasional.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Menjelang Imlek 2025 ini, Julius banyak orderan barongsai dan liong naga.
Konsistensi membatik Batik Batang tidak menurun pada generasi muda, salah satunya karena harga Batik Batang yang jauh dari nilai keekonomian.
Aktivitas para perajin gerabah di sentra industri keramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kian menggeliat di musim kemarau seperti sekarang ini.
Kreativitas dalam seni yang dihadirkan dalam pameran kerajinan nusantara selalu berbeda. Pemilihan produk dan perajin yang berpartisipasi dalam Kriyanusa 2024 juga dilakukan secara ketat.
Wastra karya perajin muda dipadupadankan dengan kreativitas perancang fesyen untuk melestarikan budaya bangsa. Kolaborasi itu melahirkan produk yang unik, kreatif, dan kekinian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved