Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Stok Beras di Sumsel Aman hingga Satu Semester

Dwi Apriani
13/1/2021 23:00
Stok Beras di Sumsel Aman hingga Satu Semester
Perum Bulog Sumsel-Babel jamin stok beras di Sumsel aman hingga enam bulan kedepan.(Antara)

PERUM Bulog wilayah Sumsel-Babel memastikan ketersediaan pangan khususnya beras cukup hingga enam bulan kedepan. Penegasan ini disampaikan Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sumsel Babel, Ali Ahmad Najih Amsari. Pihaknya menjamin ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat di tengah situasi Pandemi Covid-19.

"Untuk stok, alhamdulilah mencukupi hingga enam bulan kedepan. Harganya juga relatif stabil. Bahkan agak cenderung turun," ujar Ali, Rabu (13/1).

Ali menjelaskan, selain beras, Bulog juga bakal banyak melayani kegiatan komersil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti daging sapi maupun kerbau, gula dan beberapa bahan kebutuhan pokok lainnya. "Kami bahkan sudah menyiapkan sejumlah stok sejak tahun baru di gudang," katanya. Ia juga mengenalkan produk terbaru yang telah diluncurkan pimpinan pusat yakni beras profivit.

Hanya saja, beras yang memiliki kandungan komponen gizi dan mineral tersebut saat ini masih belum beredar di pasaran luas. Khususnya di Sumsel. "Saat ini baru dalam tahap promosi. Harapannya, bisa diterima oleh masyarakat. Sehingga bisa diedarkan. Untuk di Sumsel kita sudah siapkan stok 2000 ton," jelasnya.

Beras tersebut, sambung Ali memiliki beberapa kandungan gizi yang tinggi. Diantaranya, vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, zat besi dan zink. Produk sudah mendapatkan izin terdaftar dari Dinas Ketahanan Pangan. Sehingga sangat cocok dikonsumsi masyarakat serta selaras dengan program pemerintah untuk mengurangi angka stunting.

Sementara terkait pengadaan beras ASN, Ali menjelaskan, untuk tahun 2020 berkat program dari Gubernur tersebut, serapan beras petani mengalami peningkatan cukup drastis hingga 300 persen. Besarannya mencapai 3.500 ton.

"Tahun 2019 penyerapan beras untuk program insentif beras ini baru 1.100 ton. Tahun 2020 alokasinya menjadi 3500 ton Jadi naik 300 persen karena ada OPD yang mengajukan penambahan," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengharapkan, Bulog bisa melakukan kroscek ulang proses pendistribusian beras ke pegawai. Karena ia tidak menginginkan beras yang diterima pegawai tidak sama kualitasnya di tiap-tiap daerah.

"Kemarin sempat ada laporan dari beberapa daerah kalau jenis berasnya agak beda. Tolong ini dicek lagi pastikan betul kualitas berasnya," kata Deru.

Menurutnya, program itu merupakan inisiasinya secara murni agar beras hasil produksi para petani di seluruh Sumsel dapat terserap maksimal oleh Bulog selanjutnya diberikan pada jajaran pegawai sebagai bentuk insentif tambahan.

"Tujuan utama program ini adalah bukti bahwa Pemprov berbuat nyata terhadap penyerapan beras yang sudah diproduksi petani Sumsel. Makanya Saya minta hindari pasokan beras dari daerah lain. Karena dengan cara ini bisa menjadi stimulus bagi petani dan mereka merasa dihargai," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Bupati Bandung Barat dan Istri Positif Covid Jalani Isolasi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik