Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Lewat Sisa-sisa Cat, Pemuda ini Kampanyekan Prokes Melalui Mural

Gabriel Langga
09/1/2021 13:14
Lewat Sisa-sisa Cat, Pemuda ini Kampanyekan Prokes Melalui Mural
Pesan mural protokol kesehatan yang terletak di di Jalan Don Juang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT.(MI/Gabriel Langga)

BANYAK hal yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah dalam memberikan edukasi protokol kesehatan (Prokes) sebagai upaya pencegahan virus covid-19 dimasa adaptasi kebiasaan baru ini. Seperti yang dilakukan seorang pemuda asal RT 004/003, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur itu. Dia adalah Mikhael Rikardus Sengi.

Dengan mengumpulkan sisa-sisa cat bekas, pemuda berusia 30 tahun itu mengampanyekan disiplin protokol kesehatan dengan membuat mural di beberapa tembok yang ada di wilayah seputaran Kota Maumere.

Seperti terlihat di tembok yang terletak di Jalan Don Juang, Kelurahan Kota Uneng ini. Setiap pengendara maupun pejalan kaki yang melintas di jalan tersebut, pasti melihat lukisan dua orang nenek dan dua orang kakek dengan mengenakan baju tenun ikat khas Sikka yang sedang mengajak warga untuk pakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak. Selain itu, ada pesan yang bertuliskan mencegah lebih baik daripada mengobati. Ternyata seni moral itu tentang disiplin protokol kesehatan juga ada di tembok Pasar Alok Maumere.

Saat ditemui mediaindonesia.com, Sabtu (9/1), Mikahel Rikardus Sengi yang biasa disapa Riko itu mengaku ia berinisiatif pribadi untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan melalui karya seni dengan membuat mural. Kebetulan dirinya merupakan Ketua Pelukis Indonesia yang ada di Kabupaten Sikka.

Selanjutnya, kata dia, dari hasil sisa-sisa cat bekas yang dikumpulkan di rumahnya. Ia lalu mengajak beberapa temannya untuk meminta izin kepada pemilik rumah yang memiliki tembok di depan jalan raya. Setelah itu, apabila diizinkan, ia mulai melukis di tembok tersebut.

"Terlebih dahulu kita minta izin dulu kepada pemilik rumah. Kalau mereka izinkan baru kita kerjakan dengan cat bekas yang dikumpulkan tadi. Kalau mural saya yang kerjakan sendiri. Ada juga cat yang dibantu oleh pihak Kelurahan Kota Uneng. Hal ini juga dilakukan di lokasi Pasar Alok," tandas Riko itu.

Dia menuturkan hanya dua lokasi yang dibuat mural karena tidak ada biaya lagi untuk membeli cat. "Jadi yang bisa kita lakukan itu hanya dua tempat saja," papar dia.

Dijelaskan dia, gambar mural yang dibuat pada tembok bangunan tersebut memiliki makna sebagai ajakan bagi warga Sikka untuk selalu memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak. Mengingat saat ini kondisi kehidupan sosial sudah berubah pada adaptasi kebiasaan baru.

Riko berharap pesan protokol kesehatan melalui seni mural ini bisa menjadi efektif sebagai ajakan bagi masyarakat di Kabupaten Sikka. "Kami hanya bisa bantu pemerintah dengan membuat mural. Lewat mural ini bisa mengajak masyarakat kita semakin sadar dan menerapkan protokol kesehatan dimana saja mereka berada," pungkas Riko itu. (GL/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya