Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Provinsi Riau selama 2020 hanya bisa melakukan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 25,93 kilometer, atau hanya sekitar 51 persen dari target, karena dampak pandemi Covid-19.
"Pembangunan jalan terbangun sepanjang 25,93 kilometer dari target semula 53,51 kilometer," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Provinsi Riau, Emri Juli Harnis, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis (31/12).
Ia mengatakan kinerja pembangunan dan pemeliharaan jalan serta fasilitas transportasi pada 2020 tidak bisa mencapai target karena anggaran di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) banyak berkurang. Hal itu disebabkan Pemprov Riau melakukan banyak pergeseran alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2020 untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
"Anggaran di Dinas PUPRPKPP turun hingga Rp500 miliar, jadi pasti ada dampaknya dalam pembangunan," katanya.
Ia mengatakan realisasi program pemeliharaan jalan selama 2020 hanya jalan sepanjang 25,1 kilometer (Km), sedangkan targetnya semula 38,15 Km.
Kemudian pembangunan jembatan pada tahun ini terealisasi lima unit, dan target enam proyek jembatan. Sementara itu, kegiatan pemeliharaan jembatan juga hanya tercapai lima unit dari target semula pemeliharaan enam jembatan.
Ia mengatakan APBD Riau 2020 yang awalnya ditetapkan Rp10,2 triliun sebelum pandemi, telah mengalami pergeseran dan alokasinya lebih banyak untuk penanggulangan Covid-19. APBD Riau 2020, lanjutnya, berkurang Rp1,5 triliun menjadi Rp8,81 triliun.
"APBD Riau 2020 berkurang Rp1,5 triliun menjadi Rp8,81 triliun yang tentunya ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi juga karena anggaran untuk pembangunan berkurang," ujarnya.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau memprediksi pada 2020 pertumbuhan ekonominya diprediksi paling rendah mencapai minus 2,11 persen.
"Target pertumbuhan ekonomi kita 2020 adalah 2,81 persen. Tapi karena pandemi kita melakukan perubahan target dengan skenario terendah pertumbuhan ekonomi tahun ini terkontraksi -2,11 persen dan maksimal hanya tumbuh 0,37 persen," katanya.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Riau akan lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 2,84 persen. Ia beralasan, dampak pandemi COVID-19 sangat besar mempengaruhi ekonomi Riau karena aktivitas masyarakat sangat dibatasi, kinerja ekspor melemah, serta pergeseran alokasi APBD untuk pembangunan diprioritaskan untuk penanggulangan pandemi.
"Adanya kebijakan pergeseran anggaran yang difokuskan pada penanganan COVID-19 berdampak pada pengurangan berbagai kegiatan rapat-rapat di instansi yang menyebabkan penurunan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah," ujarnya. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Jadikan 2021 Momentum Kebangkitan Kehidupan Berbangsa
Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa dunia usaha harus mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
MANTAN Ketua Mahkamah Konstitusi Dr Hamdan Zoelva memberi catatan kritis penegakan hukum di Indonesia selama 2020. Ada lima masalah krusial yang patut disikapi dengan bijaksana.
Presiden Joko Widodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga 2020 masih akan berada pada level negatif yakni di kisaran minus 3%.
Posisi Indonesia hanya terpaut sedikit dengan Iran.
Pemerintah daerah diharapkan bersiaga dalam menghadapi konsekwensi potensi kekeringan di daerah masing-masing.
Penambahan hari libur nasional ini diharapkan menjadi stimulus agar usaha pariwisata bisa meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved