Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Sutiaji Ungkap Betapa Ngerinya Korona

(BN/X-8)
28/12/2020 04:45
Sutiaji Ungkap Betapa Ngerinya Korona
Wali Kota Malang Sutiaji(ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.)

WALI Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji, mengungkapkan betapa ganasnya serangan covid-19 sampai membuat tekanan darah meningkat drastis. Pesan yang dia sampaikan
kepada peserta Musyawarah Cabang Wilayah Nahdlatul Ulama Kecamatan Blimbing tersebut bertujuan mengingatkan semua pihak bahwa pandemi belum berakhir.

Sutiaji menegaskan wabah korona masih sangat berbahaya, merambah di sekitar lingkungan warga, dan pada saat terpapar oleh virus pun bisa tanpa gejala. “Saya ini pelaku langsung. Saya tidak menduga karena tidak ada gejala atau kondisi fi sik yang mengarah ke sana,” tuturnya, kemarin.

Ia mengungkapkan serangan virus menurunkan daya imun secara cepat. “Perlu saya ceritakan betapa ngerinya penyakit ini. Saya rasakan langsung yang mana saya tidak memiliki
riwayat penyakit jantung dan juga tidak memiliki penyakit hipertensi.’’ Begitu terpapar, lanjut Sutiaji, virus cepat merembet menyerang jantung. Dalam waktu tidak begitu lama, tensi
darah meningkat sampai di luar ambang batas. “Tensi saya naik 120/170,” ucapnya.

Dalam kondisi terpapar oleh covid-19, daya imun tubuh menurun drastis. Bahkan untuk berjalan 10 langkah saja, Sutiaji mengatakan napas terasa berat dan tersengal-sengal.

Sutiaji membagikan pengalaman tersebut agar masyarakat tidak mengendurkan disiplin protokol kesehatan karena pandemi masih jauh dari usai. Karena itu, Pemerintah Kota Malang mengeluarkan sejumlah kebijakan mulai pembatasan aktivitas warga sampai mewajibkan tes cepat antigen bagi pengunjung hotel, wisatawan, serta acara khitan dan pernikahan.

Pemkot juga mengatur aktivitas peribadatan sesuai dengan protokol kesehatan. “Saya menitipkan kepada takmir masjid untuk memperpendek khotbah-khotbah Jumat dan pengaturan jemaahnya. Hal itu dilakukan untuk kemaslahatan bersama,” ujar Sutiaji.

Setelah sempat agak melandai, Kota Malang berstatus zona merah. Kasus positif covid-19 bertambah 39 dan sudah mencapai 3.528 orang. Yang meninggal hingga Sabtu (26/12) juga bertambah 7 menjadi 344 orang. (BN/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya