Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jelang Nataru, Pertamina Jateng Siagakan Stok BBM dan LPG

Supardji Rasban
17/12/2020 08:55
Jelang Nataru, Pertamina Jateng Siagakan Stok BBM dan LPG
Gas elpiji di Pertamina Jawa Tengah.(MI/Supardji Rasban)

MENJELANG Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, PT Pertamina (Persero) di Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) menyiagakan stok BBM dan LPG guna antisipasi jika terjadi peningkatan konsumsi produk-produk tersebut.

Pertamina di Regional JBT memprediksi penyaluran produk, terutama BBM jenis gasoline, turun 11% ketimbang tahun lalu dari 14.000 kiloliter (KL) menjadi 12.600 KL.

Meskipun jumlah tersebut lebih rendah namun, jika dibandingkan rata-rata harian selama pandemi covid-19 yang berada di angka 11.750 KL, prediksi BBM jenis gasoline Natal dan Tahun Baru 2021 naik sebesar 8%.

Baca juga: Stok Pangan Untuk Natal dan Tahun Baru di Kalsel Aman

Pejabat sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra, menyampaikan penurunan prediksi konsumsi BBM jenis gasoline pada masa Nataru kali ini diakibatkan pandemi covid-19 yang masih terjadi dan penerapan protokol covid-19 masih berlangsung.

"Walaupun pandemi masih melanda Indonesia dan global, Pertamina tetap mengaktifkan Satgas Natal dan Tahun Baru yang telah dimulai sejak 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir pada tanggal 11 Januari 2021," ujar Arya, melalui rilis resmi, Kamis (17/12).

Arya menyebut pengaktifan Satgas kali ini sebagai upaya antisipasi kesiapan stok BBM dan LPG jika terjadi peningkatan aktivitas masyarakat.

Sedangkan untuk konsumsi produk lainnya, seperti BBM jenis Gasoil, Pertamina JBT memprediksi akan terjadi penurunan sebesar 11% yaitu dari 5.700 KL menjadi 5.100 KL per hari.      

"Penurunan ini diperkirakan akan terjadi mengingat pengguna kendaraan jenis diesel yang didominasi sektor industri akan libur selama Natal dan Tahun Baru," terang Arya.

Arya memprediksi produk LPG masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu ada peningkatan sebesar 10% untuk LPG jenis PSO (3 Kg) dan 11% untuk LPG Nonsubsidi atau Non-PSO.

"Peningkatan tertinggi LPG kami prediksi akan terjadi pada 22 Desember 2020, jelang Hari Raya Natal, dan 29 Desember 2020, jelang Tahun Baru. Kepada konsumen agar menyiapkan stok LPG di beberapa hari sebelum tanggal tersebut sebagai antisipasi kesediaan stok di pangkalan kami,"
imbau Arya.

Arya menjelaskan melalui 7 Terminal BBM yaitu Integrated Terminal Semarang dan Cilacap, Fuel Terminal Boyolali, Tegal, Maos, Lomanis serta
Rewulu, Pertamina menyalurkan kebutuhan BBM di Regional Jawa Bagian Tengah.

"Sedangkan untuk kebutuhan LPG, Pertamina di Regional JBT memenuhinya melalui Depot LPG Cilacap serta Depot milik Opsico di Kota Semarang,"
urainya.

Menurut Arya, Pertamina mencatat rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline di kota dan kabupaten Tegal saat ini berada di angka 432 KL per hari, angka tersebut masih 1% di bawah rata-rata konsumsi harian pada saat sebelum pandemi.

"Angka tersebut sudah mendekati rata-rata normal sebelum pandemi yang berada di angka 441 KL per hari," paparnya.

Menurut dia, untuk jenis gasoil di Kota/ Kabupaten Tegal, rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 245 KL per hari.

"Angka tersebut juga masih di bawah konsumsi normal pada sebelum pandemi sekitar 5%, yaitu di angka 250 KL per hari pada Januari-Februari," tambahnya.

Kata Arya, berbeda dengan produk BBM, untuk bahan bakar LPG, konsumsinya cenderung stabil meski ada pandemi.

"Rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 205 MT per hari, angka meningkat secara stabil dikarenakan LPG merupakan kebutuhan sehar-hari meskipun ada pandemi sekali pun," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya