Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pejabat Pemkab Cianjur Meninggal, WFH Kembali Dikaji

Benny Bastiandy
15/12/2020 10:34
Pejabat Pemkab Cianjur Meninggal, WFH Kembali Dikaji
Pelaksana tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman(MI/Benny Bastiandy)

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang mengkaji kembali dilaksanakannya bekerja di rumah bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN) secara maksimal. Hal itu dilakukan menyusul meninggal dunianya salah seorang pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Cianjur diduga terpapar covid-19, Selasa (15/12) pagi.

Pelaksana tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku akan mengoordinasikan rencana dilakukannya kebijakan bekerja di rumah bagi kalangan ASN dengan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD). Teknis kebijakan bekerja di rumah akan diatur sedemikian rupa agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan.

"Kemungkinan kita terapkan lagi WfH (work from home) bergantian karena disinyalir ada beberapa ASN yang positif di OPD. Pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, tapi kesehatan lebih penting," terang Herman ditemui di Pendopo Cianjur, Selasa (15/12).

Koordinasi juga dilakukan dengan Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Cianjur. Koordinasinya lebih ditekankan kepada anggaram pengadaaan pulsa telepon bagi ASN yang melaksanakan bekerja di rumah.

"Sementara ini (ASN) bekerja di rumah masing-masing dulu. Kita akan emikirkan untuk mengadakan pengadaan pulsa bagi ASN yang bekerja di rumah," ucapnya.

Awal merebaknya covid-19, ujar Herman, sebetulnya penerapan bekerja di rumah bagi ASN sudah berjalan maksimal. Namun kebijakan bekerja di rumah kembali dilonggarkan karena waktu itu tren penyebaran covid-19 terpantau melandai bahkan cenderung turun.

"Sekarang kita akan maksimalkan lagi. Dinas dan kecamatan harus menerapkan kembali WfH," tegasnya.

Bagi masyarakat, Herman menegaskan agar peran dan fungsi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di setiap wilayah hingga ke tingkat RT dan RW dimaksimalkan lagi. Terutama untuk mengedukasi masyarakat pentingnya menerapkan 3M yaitu selalu memakai masker, membiasakan mencuci tangan, serta menghindari kerumunan dan selalu menjaga jarak.

"Harus dibangkitkan kembali peran dan tugas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 hingga ke setiap RT dan RW. Harus bisa diantisipasi berdatangannya warga dari luar daerah yang bisa saja membawa virus korona. Terpenting selalu pakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Itu kunci kita menghindari penyebaran covid-19," imbuh Herman.

baca juga: Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin Siap Divaksin Covid

Meskipun saat ini risiko kewaspadaan penyebaran covid-19 di Kabupaten Cianjur berada pada zona kuning, tetapi tegas Herman, bukan berarti masyarakat berleha-leha menyikapinya. Kewaspadaan perlu terus ditingkatkan karena penyebaran virus korona bisa terjadi dari mana saja dan di mana saja.

"Covid-19 masih ada. Bagi ASN juga untuk tugas daerah diusahakan ditangguhkan dulu, kecuali yang sifatnya urgen. Tapi harus tetap menerapakan protokol kesehatan," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik