Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mulai mengembangkan inovasi teknologi dengan melahirkan Warning Recevier System New Generation (WRS-NG) sejak 2019. Inovasi ini memberikan informasi gempa bumi pada menit kedua setelah terjadinya gempa bumi, dan peringatan dini tsunami mulai menit ketiga sampai menit keempat setelah gempa bumi terekam seperti halnya di Jepang. Hal itu disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita dalam keterangan tertulis, Senin (7/12).
Sejak 2008 hingga 2018, peringatan dini tsunami di Indonesia yang disebarkan oleh BMKG melalui BNPB dan BPBD baru mencapai pada menit ke lima setelah guncangan gempa terekam seismograf.
Dwikorita menyebutkan bahwa Jepang sudah mampu memberikan peringatan dini tsunami pada menit ketiga setelah gempa bumi terekam seismograf. Peringatan dini tersebut secara otomatis seketika dapat disebarluaskan melalui berbagai kanal komunikasi, baik melalui SMS blasting, media sosial @infoBMKG, telegram, Aplikasi Mobile Phone Info BMKG, Youtube, televisi, dan website.
Dwikorita menjelaskan juga belajar dari pengalaman kejadian tsunami yang tidak lazim (inconventional tsunami), seperti yang terjadi di Palu pada 2018, waktu datangnya tsunami pada menit ke 2 dan ke 3. Berarti lebih cepat dari peringatan dini. Oleh sebab itu saat ini BMKG sedang berupaya memberikan peringatan dini pada menit kedua hingga ketiga setelah gempa bumi terjadi.
Bahkan, BMKG juga menyiapkan tambahan kanal komunikasi khusus melalui HT agar Peringatan Dini dapat tetap tersebar ke masyarakat meskipun jaringan internet, telpon selular, ataupun listrik lumpuh saat terjadi gempa bumi.
Ia mencontohkan Stasiun Geofisika BMKG di Banjarnegara berinovasi dengan Multihazard Early Warning System dalam tampilan WRS-NG. Sistem tersebut menampilkan multiinformasi peringatan dini, baik cuaca, iklim, gempa bumi, hingga perkembangan informasi terkait protokol kesehatan Covid-19.
Di kantor Kecamatan Kretek, Wonosobo, BMKG juga telah memasang alat pemantau gempa bumi untuk memantau gempa megathrust. Alat tersebut merupakan bagian dari sistem jaringan nasional. Sensor di Wonosobo ini dapat memonitor patahan-patahan yang diduga masih bergerak aktif, yang ada di Pulau Jawa bagian tengah. Bahkan, gerakan-gerakan patahan yang sangat lokal dan dangkal di permukaan bisa terdeteksi.
Ia menyebut, fakta dan data telah menunjukkan, Tsunami di Indonesia dapat terjadi secara tidak lazim, yaitu sangat cepat karena sumber pembangkit tsunami sangat dekat dengan pantai, seperti yang terjadi di Palu pada 2018.
Oleh sebab itu, masyarakat tidak dapat hanya bergantung pada kemajuan teknologi sudah ada. Namun, masyarakat juga harus tetap memelihara dan menerapkan kearifan lokal yang ada, yaitu penyelamatan diri secara evakuasi mandiri.
"Meski teknologi terus berkembang, tetapi belum bisa menandingi tsunami yang datangnya sangat cepat seperti kejadian di Palu. Oleh karena kearifan lokal tetap harus diterapkan oleh masyarakat," jelas Dwikorita.
Saat merasakan goyangan gempa bumi, itulah peringatan dini. Masyarakat tidak perlu menunggu lagi peringatan dini dari BMKG atau menunggu sirene berbunyi. Mereka segera mengevakuasi diri atau lari menuju ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
"Teknologi secanggih apapun tidak akan berguna jika masyarakat tidak siap dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana tsunami yang kemungkinan akan terjadi," terang dia.
baca juga: Angin Kencang Robohkan Bangunan Istana Kerajaan Sikka
Selain mengecek sejumlah peralatan operasional, Dwikorita juga menyempatkan diri bertemu dengan kepala daerah dan pemangku kepentingan dalam penanganan bencana seperti BPBD. Ia menegaskan, BMKG akan selalu mendukung BPBD dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi gempabumi dan tsunami di setiap daerah serta mengantisipasi cuaca ekstrem dalam mewujudkan zero victim.
Dwikorita juga mengingatkan agar perlunya pemetaan wilayah dan penataan ruang di daerah yang rawan bencana baik bencana gempa bumi ataupun longsor di dataran tinggi tersebut.(OL_3)
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4.4 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Sabtu (21/6) sekitar pukul 12.53 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang lepas pantai negara bagian Alaska, Amerika Serikat.
Gempa bermagnitudo 5,4 mengguncang gugusan Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang barat daya, pada Sabtu (5/7).RR
Badan Meteorologi Jepang (JMA) membantah keterkaitan antara rangkaian gempa bumi dan ramalan bencana yang muncul di sebuah cerita manga karya Ryo Tatsuki dengan judul The Future I Saw.
Pemerintah Jepang mulai melakukan evakuasi terhadap warganya yang tinggal di pulau-pulau barat daya akibat gempa yang terus terjadi di wilayah tersebut.
Dilaporkan terpantau embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 200 meter dari dasar Kawah Ratu
Gempa tektonik dengan magnitudo 6,1 di wilayah lepas Pantai Timur Sarangani, Provinsi Davao Occidental, Filipina Selatan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved