Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Bisa Jadi Konflik, MUI Jabar Minta Pelaku Azdan Jihad Diedukasi

Bayu Anggoro
04/12/2020 18:35
Bisa Jadi Konflik, MUI Jabar Minta Pelaku Azdan Jihad Diedukasi
Ketua mui jabar rachmat syafei (kiri).(MI/Anggoro )

MASYARAKAT diminta untuk tidak terpengaruh oleh ajakan jihad dalam lantunan adzan yang dilakukan sejumlah orang. Selain karena tidak sesuai dengan ajaran Islam, hal itupun berpotensi menimbulkan keresahan hingga perpecahan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat  Rachmat Syafei seusai menggelar pertemuan dengan sejumlah organisasi Islam, di kantor MUI Jawa Barat, Bandung, Jumat (4/12). Rapat untuk mendengarkan pendapat ini dihadiri pimpinan ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Syarikat Islam, dan Mathlaul Anwar.

Baca juga: MUI Jabar Desak Polri Usut Kasus Adzan Ajak Jihad

Rachmat mengatakan, seluruh pimpinan ormas Islam yang hadir menyepakati bahwa ajakan jihad yang videonya beredar luas di media sosial itu tidak sesuai dengan syariat Islam. "Berkaitan dengan adzan ada hayya alal jihad, itu salah dan tidak bisa menurut syariah," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menilai ajakan jihad tersebut akan menimbulkan keresahan di masyarakat. Bahkan, menurut dia bukan tidak mungkin akan menciptakan konflik di antara sesama.

"Bisa terjadi keributan-keributan dan pertempuran apabila tidak segera ditangani," katanya. Terlebih, menurutnya ajakan jihad ini tidak sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia yang baik-baik saja.

"Kondisi di Indonesia damai dan bersatu. Maka kata-kata (ajakan jihad) itu bisa mengundang keresahan dan kegaduhan," katanya.

Oleh karena itu, dia meminta aparatur negara terkait agar segera bertindak dengan memberi pemahaman-pemahaman kepada pelaku ajakan jihad agar  menghentikan aksi tersebut. Namun, pihaknya meminta penanganan tersebut tidak dilakukan dengan menggunakan pendekatan hukum.

"Pelaku bisa ditindak, tapi sifatnya edukasi. Diberi tahu kalau itu salah, tindakan itu salah, menyimpang dari ketentuan agama. Tapi diberi edukasi, diberi tausiyah," katanya. (BY/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya