Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Flu Burung Serang Ratusan Unggas di Cihampelas Bandung Barat

Depi Gunawan
04/12/2020 11:08
Flu Burung Serang Ratusan Unggas di Cihampelas Bandung Barat
Ayam-ayam di sejumlah peternakan di Palembang mati mendadak akibat terserang flu burung. (ilustrasi)(MI/Dwi Apriani)

DI tengah pandemi covid-19 melanda dunia, warga Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat digegerkan dengan kejadian ratusan unggas yang mendadak mati. Setelah ditelusuri, ternyata matinya ratusan unggas karena terpapar flu burung. Untuk mencegah penularan, unggas yang telah mati kemudian dibakar lalu dikubur. Sementara unggas yang masih hidup telah dilakukan karantina
atau pengandangan selama 14 hari sampai waktu inkubasi virus selesai.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, Wiwin Apriyanti mengungkapkan fenomena kematian mendadak ratusan unggas itu terjadi sejak Jumat (30/11).

"Tapi kami baru mendapat laporan pada hari Selasa kemarin. Setelah pemeriksaan ke lapangan, unggas yang mati mendadak kebanyakan ayam kampung peliharaan warga. Jumlahnya mungkin seratus lebih, hampir satu RT," kata Wiwin, Jumat (4/12).

Ratusan unggas ayam yang mati itu kemudian diperiksa dengan rapid test dan swab kotoran ayam. Dari hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa kematian tersebut akibat virus flu burung H5N1.

"Hasil rapid test pada unggas ini 99 persen akurat. Selain rapid test, kita juga swab kotoran ayamnya," terang Wiwin.

Dia menerangkan, kasus kematian unggas ini merupakan kejadian yang kedua kalinya di tahun ini. Sebelumnya, kasus flu burung pernah terjadi di Kecamatan Cipendeuy pada bulan Februari lalu.

"Setelah dibakar dan dikuburkan, langsung kita disinfeksi, jadi kita pastikan steril. Sampai sekarang, populasi unggas di sana masih kita pantau," ujar Wiwin.

Dari hasil penelusuran, Wiwin menjelaskan, ayam di wilayah itu terpapar virus dari ayam yang baru dibeli seseorang dari luar daerah. Ayam itu diduga membawa virus lalu kemudian menularkan ke ayam lain di sekitarnya.

"Jadi ada warga yang membeli ayam dari luar kemudian disatukandangkan dengan ayam lainnya di sana," ungkapnya. 

baca juga: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Riau Tembus 20 Ribu

Menurut Wiwin, flu burung yang menyerang unggas biasa terjadi saat pergantian musim seperti saat ini. Apabila tidak dicegah, bisa menurunkan daya tahan tubuh unggas dan bisa menyebabkan kematian.

"Flu burung sendiri memiliki ciri-ciri spesifik pada unggas, jengger unggas yang terpapar biasanya berwarna kebiru-biruan. Warga diminta segera melapor jika menemukan kasus kematian unggas dengan ciri-ciri seperti itu," jelasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya