Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Infrastruktur Rusak, Warga Ditandu ke Puskesmas Meninggal di Jalan

Gabriel Langga
24/11/2020 07:14
Infrastruktur Rusak, Warga Ditandu ke Puskesmas Meninggal di Jalan
Warga Dusun Glak, Desa Hale, Kabupaten Sikka membawa Nurhayati dengan tandu menuju puskesmas.(MI/Gabriel Langga)

NURHAYATI, 40 warga Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur terpaksa ditandu pakai sarung oleh sejumlah warga setempa untuk dibawa ke Poskesdes Glak karena sakit. Warga harus membawa Nurhayati melintasi jalan yang rusak dengan berjalan kaki karena jalan yang dilalui tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun ia tidak tertolong karena meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Poskedes Glak. Saat tiba di Posekesdes Glak, petugas medis pun tidak ada.

Berdasarkan kronologis yang disampaikan oleh Kepala Desa Hale, Albertus Ruben, Senin (23/11), kejadian tersebut berawal dari pingsannya Nurhayati saat ikut misa di Kapela Glak, Minggu (22/11). Warga yang sedang mengikuti misa langsung memberikan pertolongan dengan memakai sarung dan membawa ke Puskesmas Mapitara. Namun akses jalan yang rusak, warga menbawa Nurhayati dengan berjalan kaki.

"Jalan di sini rusak parah. Kendaraan roda dua dan empat tidak bisa masuk. Jadi kita rembuk dengan keluarga, bagaimana kalau yang bersangkutan kita gotong saja sampai di jalan yang bagus. Jadi kita ramai-ramai tandu yang bersangkutan menggunakan sarung. Kita juga tidak tahu yang bersangkutan apakah sudah meninggal saat di kapela. Kami hanya tahu dia pingsan di kapela," ungkap Kades Hale, Albertus Ruben kepada mediaindonesia.com, Senin (23/11).

Nurhayati awalnya akan dibawa ke Puskesmas Mapitara, namun kemudian warga membawa ke Poskesdes Glak karena yang bersangkutan meninggal dunia dalam perjalanan. Namun sampai di Poskesdes Glak tidak ada petugas medis. 

"Kita punya poskesdes ada di sini. Tetapi petugas medis tidak ada. Jadi jalan satu-satunya apabila warga yang sakit atau ingin berobat harus dilarikan ke Puskesmas Mapitara. Tetapi itu pun harus kita tandu dulu apabila warga sakit karena akses jalan rusak parah," lanjutnya.

baca juga: Penetapan Tersangka Aset Tanah Mabar Tunggu Hasil Audit BPK

Kepala Puskesmas Mapitara, Lorens Laro saat dikonfirmasi menuturkan Nurhayati merupakan kader posyandu. Ia mengakui wilayah Dusun Glak itu tidak ada petugas medis meskipun sudah ada Poskesdes.

"Kita baru diberitahu (sakitnya Nurhayati) sekitar jam 16.00 wita. Padahal kejadian itu sekitar pukul 10.00 wita. Sehingga petugas kita di Puskesmas Mapitara langsung menuju ke Dusun Glak. Mobil ambulance tidak bisa masuk. Jadi kita pakaimotor saja menuju ke Glak. Untuk sampai ke rumah warga, motor kita harus parkir di luar, dan jalan kaki karena jalan rusak parah," ungkap dia.

Lorens Laro menyampaikan saat petugas medis ke sana, yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Diakuinya kehadiran Poskesdes di Dusun Glak ini jadi mubazir karena tidak ada penerangan dan fasilitas kesehatan.

"Kita punya dua tenaga kesehatan sukarela siap ditempatkan di Poskesdes Glak. Namun sampai saat ini, Poskesdes Glak belum ada fasilitas kesehatan dan penerangan. Di sana hanya bangunan saja. Di dalam ruangan itu tidak ada fasilitas kesehatan," ungkap dia

Oleh karena itu, pihaknya belum mengantarkan petugas medis sukarela untuk bertugas di Poskesdes di Glak diakibatkan belum ada fasilitas kesehatan. Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Stefanus Sumandi mendesak pemerintah daerah segera menempatkan tenaga kesehatan di Poskesdes Glak 

"Kejadian seperti ini bukan baru sekali ini terjadi. Saya minta segera pemerintah segera kerjakan ruas jalan Bola-Hale dan Hale-Kila Wair. Dan juga harus tempatkan petugas di sana. Jangan sampai ada korban meninggal karena fasilitas jalan dan kesehatan," pungkas Stefanus Sumandi. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya