Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEKELOMPOK pemuda yang tergabung dalam Patriot Garuda Nusantara (PGN) Magelang, Jawa Tengah menyatakan menolak Rizieq Shihab dan Ormas Front Pembela Islam (FPI) di daerah itu. Pasalnya, selama ini, ormas tersebut dinilai terus menimbulkam kegaduhan sehingga situasi dan kondisi Bangsa Indonesia menjadi tidak kondusif.
Ketua PGN Magelang Raya Abbet Nugroho mengatakan pihaknya mengutuk segala bentuk provokasi, umpatan, cacian, dan hinaan yang disampaikan Rizieq kepada institusi resmi negara, yaitu pemerintah, TNI, dan Polri.
"Kami juga menolak dengan tegas konsep 'revolusi akhlak' yang digaungkan Rizieq Shihab karena masyarakat sudah memiliki akhlak dan sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk, pantas dan patut dilakukan sebagai warga negara yang taat hukum," cetus Abbet, Senin (23/11).
Baca juga: Santri Kampung Inginkan Dakwah yang Merangkul
Abbet menyampaikan, PGN Magelang Raya siap menjaga kondusifitas masyarakat Magelang dari segala upaya provokasi. Serta gerakan-gerakan yang dilakukan FPI dan ormas radikal lainya.
Pihaknya juga siap mendukung TNI dan POLRI dalam menegakkan marwah dan wibawa negara dalam membasmi kelompok intoleran dan radikal di Indonesia, khususnya di wilayah Magelang.
"PGN Magelang Raya mengutuk dan menolak dengan keras penggunaan simbol-simbol agama dalam setiap kegiatan dan aksi yang dilakukan Rizieq
Shihab dan FPI," katanya.
Abbet menambahkan PGN Magelang Raya meminta aparat penegak hukum untuk memproses kasus-kasus hukum atas nama Rizieq. Ia mendorong pemerintah membubarkan FPI karena nyata-nyata mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, juga melecehkan suku agama dan ras.
Bahkan, lanjut Abbet, PGN Magelang Raya siap berhadapan langsung untuk melawan kelompok FPI ataupun kelompok intoleran dan radikal lainya.
Hal itu jika terbukti mereka melakukan kegiatan atau gerakan yang mengarah pada penciptaan situasi keamanan dan kenyamanan menjadi tidak kondusif. Serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. (OL-1)
MABES Polri menanggapi insiden bentrokan yang terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, saat pelaksanaan Safari Dakwah oleh Muhammad Rizieq Shihab pada Rabu (23/7) malam
Kasus Jumhur Hidayat, terkait kritik RUU Omnibuslaw, belum final di MA. Beberapa laporan kriminalisasi kepada Habib Rizieq, Rocky Gerung, dan lain sebagainya juga masih menggantung.
Adapun massa PA 212 mulai tiba di kawasan Monas sekitar pukul 01.30 WIB.
Mereka bernyanyi sembari mengibarkan bendera merah putih dan Palestina.
Muhammad Rizieq Shihab berorasi di depan ribuan massa yang hadir dalam reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Senin (2/12) pagi.
Jokowi selaku tergugat juga kembali tak hadir. Majelis Hakim kembali mempermasalahkan alamat pemanggilan Jokowi yang berada di luar wilayah hukum PN Jakarta Pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved