PENGUNGSI erupsi Gunung Merapi di tempat evakuasi sementara (TES) Balai Desa Tegalmulyo dan Balai Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, bertambah. Sementara, GOR Kalimosodo di Desa Sidorejo yang disiapkan untuk pengungsi warga setempat belum terisi hingga saat ini.Humas BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mebenarkan jumlah pengungsi erupsi Gunung Merapi, baik di barak Balai Desa Tegalmulyo maupun dan Balai Desa Balerante, kini terus bertambah. Total pengungsi hingga Jumat (20/11) pukul 21.00 WIB berjumlah 385 orang.
Pengungsi sebanyak 385 orang, 106 di antaranya berada di TES Balai Desa Tegalmulyo. Mereka asal Dukuh Canguk, Sumur, dan Pajegan. Sedangkan 279 pengungsi lainnya di Balai Desa Balerante. Pengungsi di barak ini warga Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Ngelo, Gondang, dan Sukorejo.
Menurut laporan Posko BPBD Klaten, lanjut Nur Cahyono, dari 385 pengungsi di Balai Desa Tegalmulyo dan Balai Desa Balerante, sebanyak 169 di antaranya kelompok rentan yang terdiri dari balita (28), lansia (58), ibu hamil (5), ibu menyusi (5), anak-anak (63), dan penyandang disabilitas (9). Untuk antisipasi terjadi pencurian, lanjutnya, hingga saat ini sudah 128 ekor sapi peliharaan warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi yang dievakuasi sementara ke kandang komunal. Kandang disiapkan tidak jauh dari lokasi barak pengungsi Balai Desa Balerante.
baca juga: Tegakkan Protokol 3M di Pengungsian Merapi
BPPTKG Yogyakarta menetapkan tiga desa di Kecamatan Kemalang, yaitu Desa Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo sebagai KRB III Gunung Merapi. Namun, sampai saat ini warga Desa Sidorejo belum mengungsi. Meski tempat pengungsian telah disiapkan di GOR Kalimosodo. (OL-3)