Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENGELOLA Barak Pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, mengubah model pemberian makan kepada para pengungsi. Jika saat pengungsian tahun-tahun sebelumnya pengungsi mendapat makan dengan cara prasmanan, maka yang sekarang ini dengan model nasi bungkus. Perubahan ini dibenarkan oleh Panewu Cangkringan, Suparmono.
"Memang tidak lagi prasmanan, tetapi nasi bungkus," kata Suparmono, Kamis (12/11).
Menurut dia, perubahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan berbagai penyakit termasuk pencegahan covid-19. Suparmono menjelaskan, penyajian dengan cara prasmanan, barang-barang kelengkapan makan akan banyak mendapatkan sentuhan terutama sendok, garpu dan piring serta alat untuk mengambil nasi dan mengambil sayuran.
"Artinya untuk masa sekarang, sendok, piring, peralatan mengambil nasi dan sayuran menjadi titik rentan penyebaran virus," katanya.
Karena itu, lanjutnya, melengkapi upaya pencegahan covid-19, pengelola mengambil langkah menggunakan penyajian yang dibungkus, dan sendok yang sekali pakai. Bahkan, jelasnya, tempat minum pun juga menggunakna wadah yang sekali pakai. Supramono menambahkan pengelolaan barak pengungsian yang sekarang pun juga sudah menerapkan protokol kesehatan, di antaranya dengan menempatkan pengungsi di bilik.
"Barak yang semula aula besar, kita ubah settingnya menjadi bilik bersekat. Masing-masing berukuran 1,5 X 2 meter," kata Suparmono.
Penggunaan model ini, lanjutnya juga untuk mengurangi pertemuan atau social distancing antar pengungsi. Di tiap barak pengungsian, lanjutnya, juga dilengkapi dengan peralatan cuci tangan dalam jumlah yang cukup banyak di titik-titik strategis. Konsekuensi lainnya, ujarnya, kapasitas barak juga diturunkan dalam jumlah yang cukup besar dari 300-an orang menjadi hanya sekitar 130-an per barak.
Pengungsi di Barak Glagaharjo, ujarnya yang jumlahnya mencapai hampir 200 orang, selain di tempatkan di barak juga di ruang SD Muhammadiyah Cepitsari yang bersebelahan dengan Barak Glagaharjo. Secara terpisah, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Letjen (Purn) Sumarsono mengatakan, penanganan bencana kali ini berbeda, karena harus memperhatikan protocol kesehatan.
"Agar tidak terjadi penularan covid-19 di tengah bencana," kata Sumarsono.
baca juga: Warga Lereng Merapi Sleman Diimbau Tidak Terbujuk Spekulan Ternak
Di sela-sela peninjauan kesiapan PMI menghadapi bencana Gunung Merapi, Sumarsono mengemukakan pengananan di Merapi ini akan menjadi model bagi penanganan kebencanaan selanjutnya. Ia mengakui, penanganan dengan penerapan protocol kesehatan ini berbeda dengan yang sebelumnya dan baru ada saat sekarang. Sumarsono menjelaskan, penerapan ini sudah dilakukan sejak awal termasuk saat evakuasi warga.
"Kalau dahulu satu truk bisa untuk memuat banyak orang yang akan dievakuasi, sekarang tidak bisa, kapasitas angkut harus diturunkan sehingga satu truk hanya berisi beberapa orang saja," ujarnya.
Demikian pula, jelasnya, untuk penanganan di barak, juga berbeda, barak disekat-sekat, pemberian makanan tidak lagi prasmanan dan sebagainya. (OL-3)
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, Garrya Bianti Yogyakarta, hotel bintang lima di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Banyan Group
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Acara bertajuk Suara Pengungsi: A Celebration of Shared Humanity, Hope, and Dignity digelar untuk memperingati Hari Pengungsi Dunia yang jatuh setiap bulan Juni.
Puluhan warga Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang berhasil selamat dari musibah tanah longsor, masih bertahan di tempat pengungsian.
RATUSAN ribu orang terpaksa mengungsi akibat bencana iklim tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved