Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, belum menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor bersamaan tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Namun, Pemkab Cianjur menyiapkan secara maksimal berbagai upaya penanganan seandainya terjadi bencana.
Penjabat sementara Bupati Cianjur, Dudi Sudrajat Abdurachmin, mengatakan memasuki musim hujan, tentu butuh peningkatan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kebencanaan hidrometerologi seperti banjir dan tanah longsor. Sejak memasuki musim hujan dengan kondisi cukup ekstrem, di Kabupaten Cianjur sudah terjadi beberapa kali bencana.
"Belum, belum (ada penetapan status siaga darurat bencana banjir dan longsor). Tapi kita sudah memberikan imbauan agar semua siaga," kata Dudi seusai apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di halaman Pendopo Cianjur, Rabu (11/11).
Dudi menuturkan semua wilayah di Kabupaten Cianjur diwaspadai berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Utamanya di wilayah selatan dan utara yang karakteristik kontur tanahnya cukup labil.
"Apel bencana ini untuk melihat sejauh mana kesiapsiagaan personel, peralatan, dan perlengkapan. Personelnya terdiri dari pemerintah dan nonpemerintah yang bisa dimobilisasi. Jadi, sewaktu-waktu terjadi bencana sudah siap. SOP penanganan bencana juga sudah siap," tuturnya.
Pemkab Cianjur setiap tahun mengalokasikan anggaran biaya tak terduga (BTT) untuk penanganan bencana. Besarannya fluktuatif tergantung kebutuhan disesuaikan kondisi di lapangan.
"Beberapa kejadian bencana, terutama di selatan, seperti di Agrabinta dan Leles, penanganannya menggunakan BTT. Untuk angggaran, insya Allah kita siap," ucapnya.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan, menambahkan risiko kebencanaan di Kabupaten Cianjur relatif cukup tinggi. Bersamaan musim hujan, potensi bencananya meliputi tanah longsor, banjir, pergerakan tanah, maupun puting beliung.
"Kami tentu siaga dengan kondisi saat ini. Tapi sekarang belum ada penetapan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor," kata Irfan.
Penanganan kebencanaan di Kabupaten Cianjur, kata Irfan, sejauh ini melibatkan sebanyak 1.800 orang relawan tangguh bencana (Retana). Di setiap desa dan kelurahan terdapat 5 orang Retana.
"Di Cianjur terdapat 354 desa dan 6 kelurahan. Sejauh ini penanganan bencana sudah kami lakukan secara maksimal berkat adanya Retana," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Data Penerima BLT Dana Desa akan Disinkronkan dengan DTKS
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
“Tim gabungan sudah menyingkirkan semua material yang menutup jalan di Ampelgading. Kini sudah dibuka kembali,”
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Camat Salawu, Nandang Haryana mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak malam hingga pagi menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor menutup jalan alternatif
Akibat longsor itu, akses menuju Dusun Lumban Julu serta akses masyarakat menuju perladangan nyaris putus.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved