Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, belum menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor bersamaan tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Namun, Pemkab Cianjur menyiapkan secara maksimal berbagai upaya penanganan seandainya terjadi bencana.
Penjabat sementara Bupati Cianjur, Dudi Sudrajat Abdurachmin, mengatakan memasuki musim hujan, tentu butuh peningkatan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kebencanaan hidrometerologi seperti banjir dan tanah longsor. Sejak memasuki musim hujan dengan kondisi cukup ekstrem, di Kabupaten Cianjur sudah terjadi beberapa kali bencana.
"Belum, belum (ada penetapan status siaga darurat bencana banjir dan longsor). Tapi kita sudah memberikan imbauan agar semua siaga," kata Dudi seusai apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di halaman Pendopo Cianjur, Rabu (11/11).
Dudi menuturkan semua wilayah di Kabupaten Cianjur diwaspadai berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Utamanya di wilayah selatan dan utara yang karakteristik kontur tanahnya cukup labil.
"Apel bencana ini untuk melihat sejauh mana kesiapsiagaan personel, peralatan, dan perlengkapan. Personelnya terdiri dari pemerintah dan nonpemerintah yang bisa dimobilisasi. Jadi, sewaktu-waktu terjadi bencana sudah siap. SOP penanganan bencana juga sudah siap," tuturnya.
Pemkab Cianjur setiap tahun mengalokasikan anggaran biaya tak terduga (BTT) untuk penanganan bencana. Besarannya fluktuatif tergantung kebutuhan disesuaikan kondisi di lapangan.
"Beberapa kejadian bencana, terutama di selatan, seperti di Agrabinta dan Leles, penanganannya menggunakan BTT. Untuk angggaran, insya Allah kita siap," ucapnya.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan, menambahkan risiko kebencanaan di Kabupaten Cianjur relatif cukup tinggi. Bersamaan musim hujan, potensi bencananya meliputi tanah longsor, banjir, pergerakan tanah, maupun puting beliung.
"Kami tentu siaga dengan kondisi saat ini. Tapi sekarang belum ada penetapan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor," kata Irfan.
Penanganan kebencanaan di Kabupaten Cianjur, kata Irfan, sejauh ini melibatkan sebanyak 1.800 orang relawan tangguh bencana (Retana). Di setiap desa dan kelurahan terdapat 5 orang Retana.
"Di Cianjur terdapat 354 desa dan 6 kelurahan. Sejauh ini penanganan bencana sudah kami lakukan secara maksimal berkat adanya Retana," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Data Penerima BLT Dana Desa akan Disinkronkan dengan DTKS
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Bencana dipicu hujan deras yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved