Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Musi Banyuasin Siaga Bencana Iklim

Dwi Apriani
10/11/2020 10:46
Musi Banyuasin Siaga Bencana Iklim
Bupati Muba Dodi Reza Alex memimpin apel gelar pasukan dalam upaya menghadapi bencana alam di Musi Banyuasin, Selasa (10/11/2020).(MI/Dwi Apriani)

BERBAGAI bencana bisa terjadi di musim penghujan, baik banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya. Untuk itu, kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi perubahan iklim yang mulai ekstrem perlu dilakukan. Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin memimpin langsung Apel pengecekan personil dan peralatan penanggulangan terhadap bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (10/1).

Dodi mengatakan Kabupaten Muba memiliki luas wilayah 14.265,96 km dengan karakter wilayahnya 69% dataran rendah dan sebagian warganya tinggal di aliran sepanjang sungai baik Sungai Musi, Sungai Batanghari maupun sungai lainnya yang rawan terhadap banjir dan longsor.

"Pada tahun 2020 ini cuaca sulit diprediksi bahkan bisa dikatakan cuaca sangat ekstrim. Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor," tukasnya.

Untuk itu, Dodi mengajak seluruh unsur terkait untuk membangun komitmen bermitra dan bekerja sama dalam upaya pencegahan bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di Kabupaten Muba.

"Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa telah terjadi banjir di Desa Tebing Bulang Kecamatan Sungai Keruh dengan ketinggian air 130 cm dan 185 KK terdampak dari banjir tersebut. Jadi perlu dipahami bersama bahwa Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan dengan maksud untuk mengecek kesiapan personil dan kelengkapan sarana prasarana dalam rangka antisipasi bencana alam di wilayah Kabupaten Muba.

Dengan harapan semua perencanaan yang telah dipersiapkan dapat berjalan sebagaimana yang mestinya kita harapkan. Sehingga cepat dan tepat dalam melakukan bantuan dan evakuasi terhadap segala bencana alam yang dialami oleh masyarakat," ungkapnya.

Disebutkannya, ada 50 wilayah yang sangat rawan banjir dan tanah longsor di antaranya di Kecamatan Sekayu, Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Batanghari Leko, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Bayung lincir, Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Keruh, Kecamatan Lawang Wetan, dan Kecamatan Keluang.

baca juga: 13 Kawasan Wisata di Lereng Merapi Tutup Sementara

"Saya mengharapkan setelah Apel Gelar Pasukan ini, guna merespon cepat dalam penanganan banjir dan tanah longsor agar di wilayah rawan tersebut dibangunkan posko bersama," tegasnya.

Dodi pun berharap kepada seluruh peserta apel, agar segera mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang siap operasional dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Tetap patuhi protokol kesehatan dalam melaksanakan tugas dan juga harus didasari dengan penuh integritas, tulus, ikhlas, dan loyalitas serta tanggung jawab," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik