Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum.

Masyarakat Baduy Senang dengan Penyaluran Bansos Kemensos

Mediaindonesia.com
02/11/2020 11:10
Masyarakat Baduy Senang dengan Penyaluran Bansos Kemensos
Masyarakat Baduy menerima penyaluran BST dan paket sembako dari Kemensos.(Dok.Kemensos)

PANDEMI covid-19 yang melanda Indonesia dan banyak negara di dunia memang telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, utamanya perekonomian. Itu sebabnya, masyarakat Baduy Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merasa senang mendapat bantuan sosial tunai (BST) dan sembako dari Kementerian Sosial.

“Kami tentu cukup gembira menerima BST dan sembako untuk memenuhi konsumsi pangan keluarga,” kata Tarwinah (50) seorang warga Badui saat ditemui di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (2/11).

Baca juga: Program Bansos Berlanjut Tahun Depan

Sebab saat ini, kata dia, penjualan hasil komoditas pertanian lesu. Dirinya bahkan sampai harus pergi ke Rangkasbitung untuk menjual hasil ladang pertaniannya.

Itu sebabnya, meski jumlah BST yang mereka terima kini tidak sebesar sebelumnya, ia tetap senang.  Apalagi ia dan masyarakat lainnya juga menerima bantuan program sembako berupa beras sebanyak 12 kg dan lauk pauk untuk pemenuhan gizi.

“Kami berharap bantuan sosial itu terus dilanjutkan Kementerian Sosial karena cukup membantu warga Baduy,” kata Tarwina yang tinggal di Kampung Cipiit kawasan masyarakat adat Baduy.

Pada kesempatan yang sama, Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan saat ini jumlah penduduk Baduy tercatat 11.620 jiwa dan terdiri dari 5.870 laki-laki dan 5.570 perempuan. Sebagian besar warga Baduy menerima BST dan pembagian sembako merupakan korban terdampak korona.

Ia mengaku, selama ini  warganya tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan sebab mereka bekerja di ladang dengan bercocok tanam padi huma, palawija, hortikultura dan tanaman keras. Hanya memang penjualan produk-produk tersebut saat agak sulit

“Kami berharap bantuan itu terus berlanjut untuk meringankan beban ekonomi warga Baduy,” katanya.

Sementara itu, Ketua Lentera Huma Berhati (LHB) Khairul Anam menilainya itu tidak terlepas adanya komunikasi publik yang lebih baik antara pemerintah dalam hal ini Kemensos dan masyarakat Baduy. Sebab awalnya mereka menolak adanya penyaluran dana sosial dari pemerintah, baik bantuan sosial tunai (BST) maupun bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga terdampak covid-19 di wilayah tersebut.

“Bantuan sosial dari pemerintah berupa sembako atau uang tunai sangat diterima dengan baik oleh masyarakat. Mereka senang karena beban sedikit terangkat, karena sejak pandemi covid-19 ini makin banyak orang yang dikategorikan sebagai pihak yang kurang mampu,” ujar Anam.

Menurut Anam, bansos sangat bermanfaat untuk masyarakat terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini agar bisa bertahan hidup. “Sudah tak diragukan lagi efek positifnya terhadap masyarakat, para penerimanya adalah yang memang layak mendapatkan,” ungkap Anam.

Dia berharap bansos yang diberikan betul-betul untuk kesejahteraan masyarakat bawah yang masuk kategori miskisn dan rentan terdampak covid-19 dan telah menyasar puluhan juta KPM sangat efektif menggerakan roda perekonomian dari hulu ke hilir.  “Semoga manfaat bansos ini akan memutus mata rantai kemiskinan di level bawah,” ujarnya. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya