20 Ton Rumput Laut Dari Teluk Wondama Dikapalkan ke Surabaya

Martinus Solo
28/10/2020 13:28
20 Ton Rumput Laut Dari Teluk Wondama Dikapalkan ke Surabaya
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan(MI/Martinus Solo)

SEBANYAK 20 ton hasil olahan produk rumput laut, oleh orang asli Papua (OAP) asal Kabupaten Teluk Wondama berhasil dikapalkan lewat Pelabuhan Manokwari, Papua Barat,menuju ke Tanjung Perak Surabaya,Jawa Timur, Rabu,(28/10). Pengapalan perdana rumput laut hasil olahan OAP dari Kabupaten Teluk Wondama ditandai dengan diberangkatnya satu kontainer yang memuat 20 ton untuk bahan baku industri makanan itu dilepas oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.

Gubernur Papua Barat mengatakan bahwa pembangunan ekonomi diarahkan melalui pengembangan ekonomi hijau dengan menitikberatkan komoditas unggulan daerah non divestasi sebagai komoditas unggulan Papua Barat meliputi komoditi kakao, kopi, pala, kelapa, rumput laut dan ekowisata.

"Maka hari ini kita kembali melakukan pelepasan dan pengapalan perdana produksi rumput laut merupakan komoditas unggulan daerah. Walaupun dalam situasi pandemi covid-19 kegiatan ini mampu membawa optimisme," kata gubernur.

Pada Januari lali pihaknya telah melepas pengapalan perdana biji kering kakao dari Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan kualitas premium tujuan Eropa.

"Kita akan melepas rumput laut jenis sakol 20 ton produksi budi daya petani di Distrik Roon, Distrik Rumberpon dan Distrik Yoswar Kabupaten Teluk Wondama. Ini bukti nyata, apa yang kita lakukan dengan sepenuh hati, keikhlasan akan membuahkan hasil membanggakan," tegasnya.

baca juga: Petani Sawit Kecil Perlu Pembinaan

Mandacan menuturkan, harus dibentuk satuan tugas komoditi unggulan, termasuk komoditi rumput laut yang beranggotakan dari sektor hulu sampai hilir adalah mitra pembangunan program pengembangan ekonomi hijau. Gubernur juga mohon kepada pihak perbankan agar membantu memberikan asistensi peningkatan kapasitas petani dan permodalan dalam usaha budidaya rumput laut. Termasuk perlunya dukungan semua pihak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan industri ekonomi kreatif dan inovatif.

Pada kesempatan itu Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Charly D Heatubun mengatakan pengembangan ekonomi hijau berbasis komiditas unggulan daerah ini telah diamanatkan dalam deklarasi Manokwari yang merupakan hasil konferensi internasional keanekaragaman hayati, ekowisata dan ekonomi kreatif ICBO 2018. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya