Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Dua Desa di Pangandaran

Adi Kristiadi
27/10/2020 21:09
Banjir Rendam Ratusan Rumah di Dua Desa di Pangandaran
Ilustrasi(Mi/Supardji Rasban)

RATUSAN rumah, sarana ibadah, pendidikan serta kaantor desa di dua desa di Kecamatan Sidamulih dan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (27/10) , terendam banjir setelah Sungai Cikaso dan Citonjong meluap karena hujan beberapa hari.

Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pangandaran merendam 320 rumah termasuknya sarana pendidikan, mushola, Kantor Kepala Desa, sarana olahraga dan puluhan gabah. Banjir luapan dua sungai tersebut mengenangi ratusan rumah dengan ketinggian air telah mencapai 50 centimeter hingga 1,5 meter.

"Hujan deras yang terjadi telah menyebabkan banjir dan longsor hingga menimbulkan suami dan istri meninggal dunia tertimbun material longsor, setelah rumahnya rata dengan tanah. Untuk, kedua korban sudah di makamkan di pemakaman umum tetapi sekarang ini masih terus melakukan pendataan rumah terdampak luapan dua sungai," katanya, Nana Suryana, Selasa (27/10/2020).

Baca juga : Tanah Longsor Rusak Rumah dan Musala di Sukabumi

Nana mengatakan, dampak luapan dua sungai tersebut merendam ratusan rumah dengan ketinggian mencapai 30 centimeter hingga 1,5 meter berada di Dusun Babakan, 300 Kepala Keluarga, Dusun Hegarmanah, 150 KK, Dusun Sindangjaya, 130 KK, Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya. Sedangkan, di Dusun Cimanggu dan Dusun Cikalong, Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih mencapai 85 rumah 95 kepala keluarga dengan jumlah 850 jiwa.

"Banjir luapan Sungai Cikaso dan Citonjong di Pangandaran tidak hanya merendam ratusan rumah, tetapi ada 10 bangunan seperti halnya sekolah, olahraga, mushola, mesjid, dan kantor kepala desa ikut terendam. Namun, sekarang ini air sudah mulai surut dan beberapa orang telah dievakusi ke kantor desa seperti halnya 30 orang bayi berusia 12 bulan dan balita 13-60 bulan termasuk 4 orang ibu hamil," ujarnya.

Sementara itu, pejabat sementara (Pjs) Bupati Pangandaran dan sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jabar, Dani Ramdan mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di Pangandaran memang sampai sekarang air luapan Sungai Cikaso dan Citonjong sudah mulai menyusut. Namun, dampak dari banjir petugas juga akan berupaya melakukan kroscek kembali supaya tidak terjadi simpang siur.

"Banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pangandaran telah menimbulkan dua korban meninggal bernama Irut, 70, dan Sunarsih, 68, warga Dusun Pangasinan, Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang. Dalam kejadian itu, telah menyebabkan enam bangunan rumah tertimpa longsor tiga di antaranya rusak berat, namun ruas jalan di Desa Karangmulya dan Pasirgeulis masih tertutup tanah," paparnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik